Sukses

Bangkai Paus Sperma Terdampar di Pantai Buleleng

Buleleng - Bangkai seekor paus betina jenis sperma berukuran sekitar 15 meter ditemukan di pantai depan Pura Segara, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin (19/3/2018).

Paus yang diperkirakan dengan berat 10 ton ini ditemukan sekitar pukul 06.30 Wita dalam kondisi mati dan bangkainya telah membusuk. Saat ini, sudah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan luar oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng, didampingi dosen Perikanan Universitas Undiksha.

Kapolres Buleleng AKBP Suratno, saat dikonfirmasi membenarkan hal itu bahwa menurut pemeriksaan paus tersebut diperkirakan mati kurang lebih dalam kurun waktu satu minggu yang lalu. Bagian perut paus tersebut sudah dalam keadaan terbuka.

"Menyikapi paus yang terdampar tersebut, maka akan diambil langkah penanganan. Untuk penanganan akan ditarik ke tengah laut," ucapnya saat di konfirmasi via WhatsApp kepada Times Indonesia, Senin (19/3/2018) siang.

 

Baca berita menarik lainnya dari Timesindonesia.co.id.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Paus Terdampar di Situbondo

Sebelumnya, seekor paus berukuran raksasa terdampar dalam keadaan hidup sekitar 500 meter dari bibir pantai, di Desa Jangkar, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Kejadian ini menarik perhatian warga untuk melihat, bahkan ada warga yang menaiki ke tubuh paus raksasa tersebut, Jumat (2/3/2018).

Bobot paus raksasa tersebut diperkirakan mencapai 20 ton, serta memiliki panjang kurang lebih 25 meter dan lebarnya berukuran 6 meter. Paus raksasa itu ditemukan seorang nelayan usai melaut mencari ikan.

Seorang nelayan asal daerah setempat, Buridin, mengaku sangat terkejut ketika melihat seekor ikan berukuran besar. Saat itu, dia hendak pulang melaut sekitar pukul 05.00 WIB pagi.

"Sekitar jam lima, saya melihat ikan paus berukuran sangat besar. Saat itu pula, saya memberitahukan ke warga kalau ada ikan paus sedang terdampar, " katanya kepada Times Indonesia.

Hal ini tidak hanya menjadi tontonan warga. Namun juga menjadi ladang tambahan penghasilan bagi nelayan yang mempunyai perahu. Bagi yang ingin melihat lebih dekat, para pengunjung harus naik perahu kecil dengan membayar Rp 5.000.

Selain itu, Kapolsek Jangkar IPTU Pramana mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan tim gabungan guna melakukan penyelamatan dengan mengevakuasi ke tengah laut setelah air laut surut.

"Nanti kita akan evakuasi ke tengah laut bersama tim gabungan dengan menarik ikan paus menggunakan tali," katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.