Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Pecat Siswa, Kepsek SMAN 1 Semarang Didesak Mundur

Top 3 berita hari ini, tuntutan mundur kepada Kepsek SMAN 1 Semarang disuarakan 100 siswa atas kebijakannya yang telah mengeluarkan Anin dan Afif.

Liputan6.com, Semarang - Top 3 berita hari ini, suara solidaritas dari rekan-rekan Anin dan Afif yang dikeluarkan dari SMAN 1 Semarang, Jawa Tengah, bergema di depan gerbang sekolah. Sambil menyanyikan mars sekolahnya, ratusan siswa juga mendesak Kepala Sekolah SMAN 1 Semarang, Endang Suyatmi, untuk turun dari jabatannya.

Awal pemecatan Anin dan Afif bermula dari kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang dilakukan OSIS. Usai pelatihan selesai, tiga orangtua siswa berinisial BT, KR, dan NT menghadap Kepala SMA Negeri 1 Semarang. Mereka melaporkan adanya perisakan dan kekerasan yang menimpa anak-anak mereka.

Sementara itu, Kepsek SMAN 1 Semarang membeberkan sejumlah bukti akan adanya tindak kekerasan atau perilaku bullying di sekolahnya. Dia mendatangkan tiga wali murid yang mengaku sebagai orangtua korban perundungan.

Bentuk bullying seperti apa yang dilaporkan? Santi, salah satu orangtua mengaku, anaknya mendapat tamparan saat tengah mengikuti LDK.

Adapun di Cilacap, Jawa Tengah, sesosok mayat terbungkus jaring bikin geger warga setempat. Setelah diusut, jasad pria tersebut merupakan jenazah seorang nelayan yang menjadi korban pembunuhan karena balas dendam.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Karena Solidaritas, Anak-Anak Santun Berubah Jadi Demonstran Kritis

Ratusan siswa memprotes kebijakan SMAN 1 Semarang memecat Anin dan Afif. Mereka menilai Kepala sekolah memainkan sebuah sandiwara. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Kegelisahan akibat tindakan kepala sekolah SMA Negeri 1 Semarang memecat Anin dan Afif dari sekolah itu mulai merambah ke siswa lain. Lebih dari 100 siswa kelas XII di SMA favorit yang dikenal santun ini, tiba-tiba menggelar protes terbuka di depan sekolah.

Dalam orasinya, mereka menuntut pihak sekolah untuk tidak mengeluarkan Anin dan Afif. Para siswa juga mendesak Kepala Sekolah SMAN 1 Semarang, Endang Suyatmi, untuk turun dari jabatannya.

Mereka mengaku tidak memiliki target apa pun, kecuali hanya menyuarakan solidaritas untuk temannya yang dikeluarkan sepihak tanpa ruang membela diri dan klarifikasi.

Sementara itu, tim Advokasi Peduli Anak selaku penasihat hukum Anin dan Afif akhirnya melayangkan somasi kepada kepala sekolah untuk mencabut keputusan mengeluarkan Anin dan Afif.

Selengkapnya...

2. Fakta Adanya Kekerasan di SMA Negeri 1 Semarang

Tari, Ibunda Bintang Pramudya menunjukkan sebuah rok bawahan yang harus dikenakan Bintang saat mengikuti kegiatan OSIS. (foto: Liputan6.com/ edhie prayito ige)

Untuk memperkuat keputusannya telah memecat Anin dan Afif dari SMA Negeri 1 Semarang, Kepala Sekolah Endang Suyatmi mendatangkan tiga wali murid yang mengaku sebagai orangtua korban bullying.

Santi, salah satu orangtua siswa yang dihadirkan menyatakan bahwa anaknya memang menjadi korban kesewenangan senior mereka. Anaknya mendapat tamparan ketika mengkuti LDK.

Dwi juga menceritakan bahwa anaknya yang saat ini berada di kelas XI juga menjadi korban bullying. Perundungan itu didapat ketika mengikuti kegiatan OSIS SMAN 1 Semarang.

Selengkapnya...

3. Terungkap, Misteri Mayat Terbungkus Jaring di Cilacap

Mayat terbungkus jaring berwarna hitam gegerkan warga Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Polres Cilacap/Muhamad Ridlo)

Warga Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan, Jawa Tengah, digegerkan penemuan jasad terbungkus jaring di tambak. Di jaring, terikat batu beton yang diduga untuk menenggelamkan jenazah terbungkus jaring. 

Dugaan bahwa jasad terbungkus jaring merupakan korban pembunuhan pun menyeruak. Tak sampai sebulan, polisi berhasil mengungkap teka-teki jasad terbungkus jaring itu. Jenazah ini adalah Ratino, warga Cilacap. Benar saja, jasad ini adalah korban pembunuhan.

Pelaku pembunuhan jasad terbungkus jaring mengarah kepada tersangka Kandar alias SKR (48), yang juga tetangga korban. Kandar diduga tega membunuh korban Ratino lantaran dendam pribadi.

Selengkapnya...

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.