Sukses

Sholawat Nariyah Menyatukan Ratusan Irama Rebana

4.444 pemain rebana bisa saling adaptasi tempo, dinamika, dan gaya dalam bersholawat nariyah, meski tanpa pernah berlatih. Ajaib.

Liputan6.com, Semarang Harlah NU ke 92 adalah momentum. Momentum menyatukan ratusan gaya dan irama grup rebana. Grup rebana memang menjadi kelompok kesenian paling lazim ditemui di wilayah Kabupaten Grobogan.

Nyaris tiap desa memiliki grup. Sehingga ketika seluruh grup itu ditampilkan kolosal di alun-alun Purwodadi, sejak Rabu (28/2/2018) hingga Kamis (1/3/2018), ada efek wow tercipta.

Acara konser bersama rebana ini melibatkan 4.444 peserta dari ratusan grup yang ada. Diselenggarakan untuk memperingati hari lahir Nadlatul Ulama (NU) ke-92. Penyelenggaranya Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU).

Ketua Panitia, Zainal Arifin, menyebutkan bahwa angka 4.444 bukan hanya untuk registrasi kartu seluler saja. Dalam tradisi Nadlatul Ulama angka tersebut menunjukkan kebiasaan santri NU yang memiliki amalan sholawat Nariyah.

"Sholawat Nariyah jika dibaca sebanyak empat ribu, empat ratus empat puluh empat kali diyakini akan lebih mustajab sebelum orang memanjatkan doa untuk hajatnya pribadi,” kata Zainal.

Parade rebana dengan total peserta 4.444 orang ini juga dimaksudkan agar identitas santri Nadlatul Ulama bisa menonjol. Menghimpun ribuan orang untuk memainkan sebuah komposisi sangat sulit. Apalagi jika tanpa latihan. Apalagi tiap-tiap kelompok memiliki ciri khas dalam memainkan rebananya. 

Ini kekuatan Harlah NU ke 92.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sholawat Penghilang Lelah

Moch Ajib Prasetyo,  remaja yang juga menjadi peserta parade rebana mengaku pada awalnya mengaku sulit untuk menyesuaikan tempo dan dinamika. Namun akhirnya ia memainkan mengikuti naluri dan hati saja.

Ajaib, kesulitan itu menghilang dan akhirnya ia bisa menikmati serta mengikuti ritme yang ada. Ia mengaku sangat bahagia dan bergembira.

“Senanglah, bisa ketemu teman-teman banyak. Sesama santri dari banyak pondok pesantren. Lelah saya hilang,” kata Ajib.

Bukan hanya rebana saja yang ditampilkan dalam Harlah NU kali ini. Puluhan ribu warga masyarakat Purwodadi menyatu di alun-alun dalam getaran Sholawat Nariyah.Tari Zipin ikut menyatu dalam sholawat nariyah kolosal. (foto: Liputan6.com / felek wahyu)"Ada tari zipin dengan gamelan lesung juga. Yang pasti konser bersama ribuan rebana ini diharapkan dapat memberi ruang grup seni yang ada di Grobogan," kata Zainal," ketua panitia.

Kabupaten Grobogan memang lekat dengan tradisi NU. Sangat akrab dengan sholawat nariyah. Inspirasi solawat nariyah membentuk jumlah. Namun angka itu bukan harga mati dalam bersholawat.

"Jumlah itu hanya patokan saja. Yang paling penting adalah bersholawat," kata Zainul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.