Sukses

Ada Darah Sumbangan Warga Tercemar HIV/AIDS

Sekitar 10 kantong darah hasil sumbangan pendonor diketahui tercemar HIV/AIDS.

Liputan6.com, Kudus - Direktur UDD PMI Cabang Kudus, Anna Thesia mengatakan Unit Donor Darah (UDD) PMI Cabang Kudus, Jawa Tengah, masih menemukan darah hasil sumbangan masyarakat yang tercemar virus HIV/AIDS.

"Darah donor tercemar virus penyakit menular tersebut. Kami temukan sepanjang 2017 dengan jumlah kurang dari 10 kantong," ujarnya ditemui di sela-sela kegiatan donor Komunitas Futsal Football dan Paralayang Kudus di aula Rumah Sakit Umum Daerah Loekmono Hadi, Kudus, Senin, 26 Februari 2018, dilansir Antara.

Temuan tersebut, kata dia, langsung ditindaklanjuti dengan pemusnahan darah tersebut. Tak hanya cemaran HIV/AIDS, sejumlah penyakit lain sering ditemukan dari para donor, yakni penyakit Hepatitis B, Hepatitis C, dan sifilis.

Menurut dia, setiap ada penderma darah (donor) yang darahnya mengindikasikan yang bersangkutan terjangkit penyakit tertentu, akan diberikan surat untuk memeriksakan kesehatan lebih lanjut.

Semua darah yang diterima dari masyarakat, katanya, melalui screening yang ketat guna memastikan darah yang dimiliki PMI benar-benar bebas penyakit. Ia menyebutkan stok darah yang tersedia saat ini di Kudus berjumlah 469 kantong.

Dari ratusan kantong tersebut, meliputi golongan darah A sebanyak 103 kantong, B sebanyak 173 kantong, AB sebanyak 55 kantong, dan O sebanyak 138 kantong.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alat Penyimpan Trombosit

Untuk permintaan darah trombosit, kata dia, masih sedikit karena dalam sehari berkisar tiga kantong. Sementara itu, untuk memperoleh 50 cc trombosit, dibutuhkan darah yang berjumlah 300 cc.

PMI Cabang Kudus sendiri saat ini memiliki alat penyimpan trombosit. Dengan adanya alat ini, setiap saat PMI Kudus bisa memenuhi permintaan trombosit dari masyarakat maupun rumah sakit di Kudus dan sekitarnya. Trombosit yang disimpan dengan peralatan tersebut bisa bertahan selama lima hari.

Ia juga menyambut positif langkah komunitas pencinta futsal, sepak bola, dan paralayang Kabupaten Kudus yang menggelar kegiatan donor.

Ketua Komunitas Futsal Football dan Paralayang Kudus Rosich Attaqi bertekad mempromosikan pola hidup sehat kepada masyarakat luas dengan menggelar latih tanding serta aksi donor. Aksi donor darah kemarin diikuti 40 orang.

Latih tanding futsal atau sepak bola, menurut dia, tidak hanya di tingkat Kabupaten Kudus, tetapi juga sudah sampai ke beberapa kota, seperti Wonogiri. Dalam waktu dekat, PMI Kudus akan menggelar latih tanding dengan Wonosobo.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.