Sukses

Pemuda Purbalingga Hilang Usai Salto di Sungai Klawing

Sebelum salto dan hilang di Sungai Klawing, pemuda Purbalingga pesta tuak. Tim gabungan kesulitan mencarinya.

Liputan6.com, Purbalingga - Sucipto Irawan (20) dan Farhan Saefudin (18), warga Desa Jatisaba, Purbalingga, Jawa Tengah, menyesal sejadi-jadinya. Tak disangka, sahabat satu gelas mereka, Cahya Aji Satriyo (17) hilang ditelan Sungai Klawing, Sabtu, 24 Februari 2018.

Cipto bercerita, kejadian berawal saat mereka bertiga asyik menghabiskan malam gerimis ditemani tuak di Taman Maerakaca, taman sepi yang terletak persis di sebelah Jembatan Bancar dan Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0702/Purbalingga.

Ketika tengah asik menenggak miras, Aji pamit ke bawah jembatan untuk buang air kecil. Sucipto masih melihat dia mondar-mandir di sekitar jembatan usai kencing.

Tanpa diduga, Aji mengangkat tangannya dengan gaya akan salto kemudian melompat ke Sungai Klawing yang saat itu berarus deras. Panik, Cipto dan Farhan langsung berlari ke tepi sungai.

"Farhan langsung terjun ke sungai, berenang mencari korban, aku teriak minta tolong," ujarnya.

Jauh berenang hingga ke tengah, upaya Farhan sia-sia. Cipto berteriak agar Farhan kembali ke tepi, berhenti mencari Aji yang telah hanyut.

"Aku minta Farhan naik, khawatir ikut tenggelam," katanya.

Petugas piket Kodim 0702/ Purbalingga yang mendengar teriakan bergegas ke lokasi. Mereka sempat mencari korban dengan bantuan penerangan seadanya, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Aji.

Kejadian itu langsung dilaporkan kepada Polsek Purbalingga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purbalingga. Tak berselang lama, petugas Polsek Purbalingga dan Personel BPBD datang ke Makodim 0702/Purbalingga.

Kasi Kedaruratan dan Logistik, Muhsoni, menimbang pencarian dilakukan pada keesokan harinya, Minggu, 25 Desember 2018. Cuaca dan arus deras pada malam itu, tidak memungkinkan untuk mencari korban.

"Minggu pagi hari, penyisiran dimulai dari bawah Jembatan Bancar," ujarnya.

Tim SAR Gabungan fokus menyisir tepian sungai dan under cut Klawing tempat kemungkinan tubuh korban terjebak di sana. Namun, upaya pencarian belum membuahkan hasil hingga mendekati pukul 15.00 WIB.

"Sampai Kedung Maling, wilayah Desa Jetis, korban belum ditemukan," katanya.

Pencarian dilakukan hingga Tempuran Congot, wilayah Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga. Sampai pukul 16.30 WIB, upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan belum membuahkan hasil.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Swafoto Maut Lompat ke Sungai

Kecelakaan di sungai juga terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Fajar Ihsan (15), seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (Mts) Negeri 2 Kota Sukabumi meninggal dunia di aliran Sungai Cisuda, di Kampung Cipeujeuh, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Niat hendak swafoto, jasad Fajar malah tak kunjung muncul ke permukaan selama berjam-jam.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis 2 Februari 2018. Teman-teman korban sempat memberikan pertolongan, tapi gagal.

"Mereka itu mau ambil foto sambil lompat ke sungai. Tapi pas giliran korban, sesudah lompat malah nggak muncul-muncul," ujar Sobariah (62) warga sekitar.

Sobariah menuturkan, korban terlihat asyik bermain air di sekitar lokasi tempat kejadian musibah bersama tiga temannya. Mereka merupakan tamu yang sedang bermain ke rumah temannya di kampung tersebut.

Jenazah dapat diangkat ke permukaan sekitar tiga jam setelah musibah, pukul 13.00 WIB. Proses evakuasi melibatkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, kepolisian, dan anggota Koramil 0703/Baros.

"Posisi jenazah terjepit di dalam cekungan, usai dievakuasi langsung dibawa ke RSUD R Syamsudin," ujar Kapolsek Baros, Komisaris Polisi Suhendar.

Jenazah korban swafoto ini kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Ia dimakamkan di pemakaman dekat rumah orangtua di Jalan Pemuda RT 5 RW 2, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.