Sukses

Kabupaten Bandung Lagi-Lagi Kebanjiran, Program Citarum Harum Belum Berdampak?

Liputan6.com, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung menyatakan, sebanyak enam kecamatan yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, dan Rancaekek terdampak banjir setelah Sungai Citarum melimpas ke jalan raya dan permukiman.

Limpasan Sungai Citarum itu dipicu oleh tingginya curah hujan yang terjadi hampir sepekan di kawasan Bandung Raya. Kawasan itu meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

BPBD Kabupaten Bandung menyebutkan, sebelumnya hanya tiga kecamatan yang terdampak banjir pada Kamis, 22 Februari 2018. Tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang.

Kepala Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Bandung, Toni Suryana mengatakan, telah mengerahkan anggotanya untuk mengevakuasi warga yang terjebak di tempat tinggalnya.

"BPBD menyiagakan Satgas sebanyak 20 personel ditambah dari relawan dan Tagana dari Dinsos," kata Toni, Bandung, Jumat (23/2/2018).

Toni mengatakan untuk menampung warga yang dievakuasi, beberapa gedung milik pemerintah dan sarana tempat ibadah telah disiapkan sebagai tempat pengungsian. Ia juga mengatakan telah menempatkan sejumlah perahu karet di seluruh desa yang terdampak banjir.

Proses evakuasi warga yang terdampak banjir juga dilakukan oleh kelompok warga peduli sumber daya air sungai dan kebencanaan Barudak Baraya Cisangkuy Citarum (B2C2).

Sebagian besar warga yang tempat tinggalnya terendam banjir, menyelamatkan diri ke lantai 2 tempat tinggalnya. Sedangkan warga yang rumahnya tidak bertingkat, sebelumnya telah dibawa ke lokasi evakuasi.

Menurut Ketua B2C2 Edi Yusup, data terakhir menyebutkan ketinggian air limpasan dari Sungai Citarum di pemukiman warga berkisar antara 180 sentimeter sampai dua meter. Edi Yusup menjelaskan ketinggian air itu berada di 10 Rukun Warga (RW) wilayah Kelurahan Andir dan lima RW di Kelurahan Baleendah.

"Hujan yang dari kemarin, banjirnya sendiri muncul sejak pukul 19.00 WIB kemarin," ujar Edi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Revitalisasi Citarum Butuh 7 Tahun

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan, pengerjaan proyek penanggulangan pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum akan memakan waktu tujuh tahun.

Hal ini diungkapkan Jokowi saat penanaman di hulu Sungai Citarum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 22 Februari 2018.

"Pemerintah sudah menghitung waktu merevitalisasi DAS Citarum, yakni sekitar 7 tahun dari sekarang. Sudah kita hitung dari hulu, tengah, dan hilirnya akan bisa selesai Insyaallah dalam tujuh tahun," kata Jokowi, seperti dikutip dari situs Setkab.go.id.

Menurut Jokowi, rehabilitasi Sungai Citarum dilakukan secara terintegrasi, dari mulai pemerintah pusat, provinsi, dan daerah, dengan pengawasan dari Kodam III Siliwangi.

"Kita kerjakan secara gotong royong. Ini pekerjaan besar dan panjang. Bukan seremoni seperti yang sudah-sudah dan akan saya lihat secara rutin," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berjanji akan terus memantau perkembangan revitalisasi Sungai Citarum. Langkah pertama adalah pemberian lahan oleh PTPN seluas 980 hektare.

"Untuk persemaian, untuk ditanami dan relokasi. Perhutani juga memberikan lahannya yang diharapkan lahan yang ada segera kita hijaukan kembali," kata Jokowi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.