Sukses

Menjaga Kodok Menjaga Alam

Liputan6.com, Yogyakarta - Cerita Pangeran Kodok dan mainan kodok akrab dengan anak-anak generasi dulu. Namun saat ini cerita dan mainan anak-anak sudah mulai berganti dengan permainan virtual dan film yang ada di telepon pintar.

Kondisi ini menginspirasi relawan dan pengurus museum Kolong Tangga bekerjasama dengan Fakultas Biologi UGM menggelar pameran "Aku Cinta Kodok Utamakan Alam" di mal Yogyakarta.

"Pameran temporer yang ke-9 Museum Kolong Tangga. Tema besar pameran tentang lingkungan dengan kodok sebagai pintu masuk," kata Direktur Pameran di Lippo Mall Jumat 16 Februari 2018.

Irma mengatakan kodok menjadi ikon pameran karena hewan ini menjadi kunci permasalahan global warming dan lingkungan. Sebab saat ini pencemaran alam mulai membuat kodok hilang dari lingkungan.

"Kita jarang dengar suara kodok, temen temen riset. Ternyata kodok hewan terdampak polusi udara dan air pertama," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Khusus Anak anak dan Remaja

Irma mengatakan jika pameran di Lippo Mall Yogya ini digelar mulai 16-25 Februari 2018. Pameran ini ditujukan kepada anak-anak dan remaja agar peduli dengan lingkungan sekitar terutama pada hewan tidak hanya kodok tapi juga hewan lainnya.

"Lomba menulis dan pidato anak anak. Sebulan diinfokan dan meminta menulis dan mengirimkan karya," ujarnya.

Irma berharap tidak hanya di Yogya pameran serupa juga dapat digelar di Jakarta tahun ini. Panitia memilih mall sebagai tempat pameran karena sangat dekat dengan anakanak dan remaja di Yogya.

"Kita ingin sesuatu yang baru. Biasanya kan di gedung khusus pameran. Kami berusaha lebih dekat dengan masyarakat dan anak-anak remaja hasil riset ternyata mal ini yangsering dikunjungi anak-anak," katanya.

Selain itu museum kolong tangga yang menyelenggarakan acara ini memiliki tujuan agar nilai tentang menjaga lingkungan dapat tersampaikan ke publik khususnya ke anak-anak. Sebab pencemaran alam yang terjadi saat ini akibat ulah manusia, sehingga pola pikir menjaga alam harus ditanamkan sejak kecil.

"In kampanye bahwa orang dewasa sudah gagal menjaga lingkungan maka kita ajak anak-anak menjaga alam dan lingkungan sekitar. Ajak mereka turun tangan juga," katanya.

3 dari 3 halaman

Ratusan Koleksi Berkaitan dengan Kodok

Irma mengatakan pameran yang mengambil tema kodok ini berkaitan dengan koleksi yang dimiliki museum kolong tangga. Sehingga selama pameran pengunjung dapat melihat ratusan koleksi yang dipamerkan.

"Ada mainan kodok dan replika kodok dan kodok asli dari fakultas Biologi UGM. Total sekitar 300 objek," katanya.

Irma mengatakan ada koleksi handphone jadul juga dipamerkan. Hal ini bertujuan agar anak-anak zaman sekarang paham dengan kondisi lingkungansekitar.

"Handphone itu juga protes ini kan buat anak remaja sekarang, anak sekarang harus lebih ke smart phone harus liat sekitar dan lingkungan," katanya.

Kurator pameran Rudy Corens mengatakan kodok dipilih sebagai tema pameran karena kodok sebagai korban perubahan iklim. Sehingga anak anak harus tahu tentang perubahan iklim ini melalui pameran kodok.

"Dua tahun lalu 4000 kodok mati dan ada prediksi tiga ribu spesias kodok akan punah juga dalam dua tahun ini," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini