Sukses

Memacu Adrenalin Pagi dengan Sepeda Gantung di Lereng Slamet

Liputan6.com, Purbalingga - Satu wahana yang menantang kembali hadir di di Lembah Asri Serang D’Las, Purbalingga, Jawa Tengah. Bertajuk 'The Geong', turis bakal mengadu nyali dengan bersepeda gantung dengan latar belakang Gunung Slamet.

Sepeda layang atau gantung, akhir-akhir ini memang sedang ngehit di berbagai daerah. Sebelumnya, sepeda gantung dengan latar Gunung Slamet ada di Lodge Maribaya, Guci, Tegal atau Baturraden, Banyumas.

Gunung Slamet memang selalu menjadi pesona yang tak lekang oleh zaman. Nama ini adalah jaminan keindahan sekaligus tantangan, sesuai reputasinya sebagai gunung terbesar di Jawa.

Lintasan sepeda gantung dibuat mengarah ke Gunung Slamet, yang jika sedang beruntung, tampak penuh meski di di pagi hari. Pesepeda bakal disuguhi keindahan yang sulit dicari tandingnya.

Kadangkala, Gunung Slamet bermahkota awan Lenticular berbentuk topi bundar yang menutupi bagian puncak. Masyarakat Jawa menyebutnya sebagai awan caping, lantaran bentuknya yang bundar.

Seorang pengunjung Lembah Asri yang bekesempatan menjajal wahana sepeda gantung, Nugroho menuturkan, sepeda layang yang berada di D’Las sangat menarik. Pemandangan dan cuaca di D’Las sangat mendukung adanya wahana tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pesona Lereng Gunung Slamet dari Sepeda Gantung

Ia pun mengaku ada sedikit rasa takut kala memulai mengayuh. Namun, rasa takutnya itu terbayar lunas dengan pemandangan yang tergelar di depan matanya.

Sayangnya, saat Nugroho menjajal sepeda gantung, cuaca di sekitar Gunung Slamet tak mendukung. Gunung Slamet tak kelihatan sempurna lantaran tertutup kabut tebal.

Gunung Slamet seperti meledek dari balik tirai. Hanya satu punggungnya yang kelihatan dari Lembah Asri. Tetapi itu pun tak mengurangi pesona Gunung Utamanya.

Keindahan perbukitan cukup mengobati kekecewaan karena tak bisa melihat Gunung Slamet secara penuh.

"Pemandangan sekitar bagus, jadi pas sampai di tengah rasa takutnya gak kerasa lagi," ucap Nugroho.

3 dari 3 halaman

Jaminan Keamanan untuk Pengunjung yang Menjajal Sepeda Gantung

Soal takut, pengelola menjamin bahwa tingkat keselamatan pengunjung "The Geong" menjadi prioritas utama. Sebab, wahana ini dikelola secara khusus oleh instruktur yang berpengalaman. Pengunjung pun diminta untuk menikmati sensasi sejuk dan dinginnya D’Las tanpa khawatir.

Seorang petugas sepeda layang, Riki (20), menerangkan turis dapat meminta petugas untuk mengambil foto menggunakan ponsel atau kamera milik pribadi. Petugas juga menyediakan fotografer untuk mengambil gambar pengunjung yang sedang bersepeda.

"Cukup membayar Rp 5.000 per foto untuk mengambil file fotonya secara langsung," Riki menjelaskan.

“The Geong” sudah telah dibuka sejak awal 2018. Sejak saat itu, sepeda gantung tercatat sebagai salah satu wahana yang paling diminati di Lembah Asri.

Untuk mencoba wahana ini, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp 20 ribu per orang. Dengan biaya itu, pengunjung dapat merasakan sensasi bersepeda di ketinggian dengan latar panoramanya yang indah.

"Kalau cuaca cerah, pengunjung bisa melihat jelas Gunung Slamet di depan mata, tapi kalau cuaca mendung dan berkabut Gunung Slametnya gak kelihatan," dia mengungkapkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini