Sukses

Panggil Wali Murid, Kepala Sekolah Malah Dihantam Meja Kaca

Foto kepala sekolah yang berdarah usai dihantam meja kaca viral beredar di media sosial.

Bolaang Mongondow - Belum tuntas kasus hukum kematian Guru Budi, kasus penganiayaan kali ini menimpa seorang kepala sekolah di SMP Negeri 4 Lolak, Sulawesi Utara, berinisial AT (47). Hanya gara-gara menegur siswanya, AT babak belur hingga berlumuran darah.

Foto-foto penganiayaan kepala sekolah itu beredar luas di media sosial. Bahkan, dalam salah satu foto, terlihat bagian pergelangan AT seperti ditusuk benda tajam. Seragam mengajarnya pun berlumuran darah.

Kabid Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut), Ibrahim Tompo, mengatakan AT diketahui dianiaya salah seorang wali murid SMP Negeri 4 Lolak berinisial DP (41).

Kejadian bermula pada Selasa, 13 Februari 2018, sekitar pukul 09.30 Wita. Ketika itu, AT mengundang DP ke sekolah. Anak DP diketahui mengunggah ke media sosial Facebook tentang adanya salah satu siswa SMP 4 Lolak yang kedapatan membawa alat tes kehamilan.

Saat sedang dibina, kepala sekolah AT kemudian memberikan secarik kertas kepada DP. Isinya soal surat pernyataan tak bakal mengulanginya lagi.

Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hantamkan Meja Kaca

Merasa tak terima dengan keputusan AT, DP naik pitam. Dia beranggapan bukan hanya anaknya saja yang mengunggah berita tersebut.

"Selanjutnya dalam keadaan emosi, terlapor langsung menendang meja kaca yang ada di hadapannya, sehingga mengenai korban," kata Ibrahim kepada JawaPos.com, Rabu, 14 Februari 2018.

Tak henti di situ, DP yang merupakan warga Desa Labuan Uki itu kemudian mengangkat meja kaca tersebut dan menghantamkanya ke kepala korban.

"Korban mengalami luka pada tangan kanan, luka pada hidung, dan bengkak pada kepala," pungkas Ibrahim. Kasus ini kini masih didalami Polda Sulut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.