Sukses

Salam Pagi dari 3 Bayi Singa Afrika di Taman Satwa Cikembulan

Di habitat aslinya, induk singa Afrika sangat sulit bunting. Di Taman Satwa Cikembulan Garut, induk bisa lahirkan tiga bayi dengan selamat.

Liputan6.com, Garut - Populasi singa Afrika di Taman Satwa Cikembulan, Kadungora, Garut, Jawa Barat bertambah setelah Sinta (4), induk singa Afrika, melahirkan tiga anak jantan dengan selamat, 13 Desember 2018 lalu.

"Untuk sementara, kami beri nama ketiganya Bonar, Dewa, dan Bintang," ujar Manajer Taman Satwa Cikembulan Rudy Arifin, saat ditemui Liputan6.com, Senin, 12 Februari 2018.

Kelahiran tiga bayi singa menggemaskan hasil perkawinan dengan Rimba (5), singa Afrika jantan asal Kebun Raya Bandung itu, menggembirakan pengelola taman.

Di alam bebas, singa Afrika terbilang sulit bunting karena daya jelajah singa yang cukup luas sehingga jarang kawin. Namun di kandang peliharaan Taman Cikembulan, dua indukan singa yang hanya berselisih satu tahun itu, mampu menghasilkan tiga bayi singa yang sehat.

"Proses kelahirannya normal. Satu ekor dilahirkan siang, sisanya dua ekor lahir dalam kandang pas malam hari," ujar Rudi menambahkan.

Menurut Rudi, sejak pertama kali disandingkan 2013 lalu, kedua indukan singa Afrika dari dua kebun binatang berbeda itu, mampu beradaptasi dengan cepat, menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan Garut yang terkenal dingin dan sejuk.

"Jantanya baru dipisahkan saat lahiran berlangsung, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.

Rudi menambahkan, dengan adanya tambahan populasi tiga singa jantan tersebut, tidak menutup kemungkinan, saat ketiganya dewasa bakal direlokasi ke tempat lain.

"Di seluruh Indonesia kan ada 56 LK (lembaga konservasi). Masih ada juga yang belum punya, bisa saja kita pindah salah satu jantannya untuk menambah populasi," katanya.

Selain penambahan populasi tiga ekor singa, dalam tiga tahun terakhir tercatat, populasi orangutan dan macan tutul juga meningkat.

"Orangutan sudah beranak satu ekor, pun demikian macan juga sudah beranak satu ekor," kata dia.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pola Pemeliharaan Indukan Menyusui

Sejak pertama kali dilahirkan, perlakuan bagi ketiga anak singa itu memang berbeda. Selain pemberian jerami di salah satu kandang induk untuk menghangatkan tubuhnya, mereka juga diberikan vitamin yang cukup.

Dokter Hewan Dian yang sengaja dihadirkan ke Taman Cikembulan untuk mengawasi dan memelihara perawatan indukan dan ketiga anak singa itu mengatakan, pascalahiran hampir dua bulan yang lalu, Rimba si singa jantan langsung dipisahkan dari betina dan tiga anaknya.

Upaya tersebut untuk menjauhkan karakter hewan buas yang metasa tersaingi dengan kehadiran tiga anak singa itu. "Kalau tidak nanti si jantan bisa melakukan hal yang tidak diinginkan bagi ketiga anak singa baru itu," ujar Dian.

Kemudian bagi Sinta, induk ketiga singa yang baru dilahirkan, pemberian tambahan porsi makan dengan campuran vitamin mutlak diberikan untuk mengembalikan kebugaran tubuh usai melahirkan.

"Paling utama kita beri daging segar 3-4 kilogram per hari, biasanya paling dua kilo," kata dia.

Dampaknya ujar Dian mulai kelihatan, selain kondisi fisik induk singa menjadi lebih baik, juga ketiga anaknya mulai mencoba memakan daging. Ketiga bayi singa itu juga mulai tegap berjalan.

"Makanya kita pantau terus, apakah kurang kalsium, tapi ke sini terlihat sehat dan normal tidak ada penyakit," ujarnya lihat perkembangan ketiga singa.

3 dari 3 halaman

Ratusan Spesies

Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Garut, Purwantono (45) mengatakan, kelahiran tiga anak singa jantan tersebut, merupakan sebuah prestasi yang baik dalam meningkatkan populasi singa Afrika di Indonesia.

"Di negara asalnya saja yang panas Afrika sulit berkembang, ini di kawasan tropis malah bisa beranak hingga tiga ekor," kata dia.

Dengan pertambahan populasi itu, ia berharap pengelola Taman Cikembulan mampu meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan terhadap para singa yang jumlahnya menjadi lima ekor tersebut.

"Ingat ketersediaan pakan, kesehatan hewan, sehingga kesejahteraan satwa terpenuhi, aman dan nyaman," ucap dia.

Dalam satu dekade terakhir, keberadaan Taman Satwa Cikembulan menjadi magnet wisata baru di Kabupaten Garut. Ratusan spesies satwa langka mulai burung, mamalia, hingga reftil dengan mudah dapat dijumpai dalam kawasan kebun binatang seluas dua hektare ini.

Dalam lima tahun terakhir, sepasang macan tutul Jantan, sepasang singa afrika dan sepasang harimau Sumatera menjadi penghuni baru di area wisata yang berada di kaki Gunung Haruman, Kadungora itu.

Tidak hanya itu, area bermain bagi anak-anak serta fasilitas kolam pancing bagi mancing mania menambah keseruan liburan. Bagi yang berminat mengajak buah hatinya liburan, tidak ada salahnya mengunjungi Taman Satwa Cikembulan di Kota Garut ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.