Sukses

Sudah Divaksin, 1.400 Jemaah Umrah di Kendari Batal Berangkat

1.400 warga yang terdaftar di jasa travel Amanah Bersama Umat terancam gagal menunaikan ibadah umrah ke Arab Saudi.

Liputan6.com, Kendari - 1.401 warga yang menggunakan jasa travel Amanah Bersama Umat (ABU), terancam gagal menunaikan ibadah umrah di Arab Saudi. Tercatat, ada sebanyak 1.401 warga yang sudah mendaftar dan akan berangkat pada Februari 2018, belum jelas nasibnya.

Puluhan warga yang sudah dijanjikan akan berangkat oleh agen perjalanan umrah terbesar di Sulawesi Tenggara itu, mendatangi kantor ABU Tour Travel di Jalan Saosao, Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari, Senin, 12 Februari 2018. Warga yang berasal dari sejumlah kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara itu, meminta kejelasan janji pihak  travel.

Sejak pagi pukul 06.30 Wita hingga pukul 15.00 Wita, puluhan warga bergantian memadati kantor berlantai tiga itu. Malah, warga yang geram berusaha mendobrak pintu ruko yang belum didatangi karyawannya.

Alasan warga hingga berani mendobrak pintu, karena persiapan untuk keberangkatan sudah dilakukan sejak pekan lalu. Rencananya, calon jamaah umrah akan berangkat Minggu (11/2/2018) ke tanah suci Mekkah.

"Kami sudah disuntik vaksinasi meningitis segala, tapi apa yang kami dapat ini? Cuma janji saja," ujar La Baidi.

"Kami tidak tahu ini kapan berangkat. Pihak travel juga hanya menjanjikan dan tidak jelas. Kalau tidak jelas begini, jangan sampai kami berpikiran ditipu atau apa," ujarnya.

Tidak hanya La Baidi, salah seorang PNS di Kabupaten Konawe, Karama juga gagal berangkat. Padahal, Karama bersama istrinya juga sudah siap menuju ke Mekkah pada 12 Februari.

Karama mengatakan, di keluarganya ada empat orang lainnya yang sudah menyetor uang ke travel sejak pertengahan 2017. Namun, keempatnya juga belum jelas kapan akan diberangkatkan umrah oleh ABU Tours Travel.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ada Penambahan Pajak dari Arab Saudi

Pihak travel yang dikonfirmasi mengatakan, ada penambahan pajak jemaah haji dan umrah tahun 2018 yang dibebankan kepada pengirim jemaah. Pajak yang bertambah berkisar 5 persen.

Dengan Pajak 5 persen ini, harus segera dibayarkan untuk memberangkatkan segera warga yang sudah mendaftar dan membayar biaya tambahan.

"Kalau kami hitung lebih dari 100 ribu orang jemaah di Indonesia yang harus berangkat, travel Abu Tours harus menambahkan sekitar Rp 100 miliar ke pemerintah Saudi Arabia, sehingga kami butuh waktu dan proses untuk mengatur dana," ujar Kepala Bidang Manifest ABU Tours Travel Sulawesi Tenggara.

Dikatakan Slamet, karena aturan baru Saudi Arabia, manajemen yang sudah mengatur budget harus menambah banyak dana. Sehingga, perlu waktu yang tidak bisa ditentukan waktu pasti untuk memberangkatkan jemaah umrah.

 

3 dari 4 halaman

Ribuan Jemaah Ancam Minta Kembali Uang

Ribuan jemaah ABU Tour Travel di Sulawesi Tenggara, mengancam akan meminta kembali uang yang sudah disetorkan sejak 2017. Jika pihak travel tidak mengkonfirmasi kapan akan diberangkatkan, warga akan meminta kembali uang.

Dari 1.401 orang warga, besar uang yang disetorkan bervariasi. Mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 40 juta, sudah disetorkan warga sejak Maret 2017 hingga Agustus 2017.

"Saya setorkan sejak Agustus, berharap bisa berangkat pada Februari 2018 seperti yang dijanjikan, tapi tiada kepastiannya," ujar Makmur Hamid.

Dikatakan Makmur, jika pihak Abu Tour Travel tidak bisa menjamin keberangkatan, pihaknya akan meminta kembali uang yang sudah disetorkan. Namun, pilihan ini dianggap Makmur Hamid adalah jalan terakhir.

"Saya harap bisa berangkat, kalau tidak saya minta kembali uang saya," tegasnya.

 

4 dari 4 halaman

Pihak Travel Tidak Bisa Kembalikan Uang

Pihak ABU Tours Travel tidak bisa mengembalikan uang jemaah dalam waktu dekat. Ada proses yang harus dilalui jemaah ketika ingin uangnya kembali.

Di antaranya, jemaah harus melakukan koordinasi dengan pihak travel. Setelah itu, jemaah yang ingin dananya kembali, mengisi formulir yang disediakan pihak travel.

"Jemaah yang ingin refund (dikembalikan dananya), ada proses. Bisa satu bulan, satu tahun atau enam bulan sebelum jadwal keberangkatan ada proses pemotongan (dana)," ujar Kepala Bidang Manifest ABU Tour Travel, Slamet Setiani.

Meskipun demikian, menurut Slamet Setiani, Kepala Cabang Abu Tours Travel di Sulawesi Tenggara, Arifin Mamba menjamin keberangkatan sejumlah jemaah haji. Meskipun demikian, waktunya tidak bisa dipastikan pihak Abu Tours.

"Belum pasti kapan berangkat," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini