Sukses

Sapi dan Kerbau Warga Mukomuko Mati Gara-Gara Ngorok

Sedikitnya lima sapi dan satu kerbau milik warga mati gara-gara terkena penyakit ngorok.

Liputan6.com, Mukomuko - Lima ternak sapi dan satu kerbau milik warga Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mati akibat terserang penyakit ngorok (Septeicaemia efizooticae).

"Sebanyak lima sapi dan satu kerbau itu ditemukan mati di dalam wilayah Desa Sungai Gading sekitar seminggu yang lalu," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Warsiman, Minggu, 11 Februari 2018, dilansir Antara.

Ia menyatakan, sebanyak lima sapi dan satu kerbau yang mati akibat terserang penyakit itu selama ini dilepasliarkan oleh pemiliknya di lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah tersebut.

Maka itu, Dinas Pertanian setempat kesulitan untuk mendeteksi asal mula penularan penyakit tersebut ke sapi dan kerbau milik warga di wilayah tersebut. Namun, ia mengatakan, hewan ternak yang mati akibat terserang penyakit ngorok telah dikubur.

Selain itu, Warsiman mengatakan, instansinya telah menurunkan beberapa petugas Peternakan dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kecamatan Penarik dan dari instansi itu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vaksinasi

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas peternakan setempat, sebanyak delapan ekor sapi dan kerbau milik warga di Desa Sungai Gading yang terserang penyakit ngorok. Sebanyak tiga ekor sapi di antaranya diobati, dua ekor sembuh, dan enam ekor mati.

Selain itu, Warsiman menyatakan telah melaksanakan vaksinasi untuk mencegah penularan penyakit tersebut ke sapi dan kerbau yang berada di lokasi penemuan kasus sapi dan kerbau mati akibat terserang penyakit tersebut.

Ia menargetkan, sebanyak 1.000 ekor sapi dan kerbau yang berada dekat tempat kejadian peristiwa sapi dan kerbau mati akibat penyakit itu tervaksin. Realisasinya, ada 1.050 ekor sapi dan kerbau, atau kelebihan sebanyak 50 ekor.

Sementara ini, katanya, wilayah itu aman dari penyakit ngorok dan SE.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.