Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Menelusuri Hilangnya Jejak Orang Terkaya di Cirebon, Siapa Dia?

Top 3 Berita Hari Ini, pengaruhnya dalam politik dan militer di Kota Cirebon terbilang sangat besar. Tan bahkan menjadi penghubung masyarakat Tionghoa Kota Cirebon dengan pemerintah Hindia Belanda.

Liputan6.com, Cirebon - Top 3 Berita Hari Ini, siapa Tan Tjien Kie? Dia salah satu bagian dari legenda masyarakat di Pantura Cirebon. Tan Tjien Kie merupakan seorang Tionghoa terkaya dan filantropis di Cirebon.

Pengaruhnya dalam politik dan militer di Kota Cirebon terbilang sangat besar. Tan bahkan menjadi penghubung masyarakat Tionghoa Kota Cirebon dengan pemerintah Hindia Belanda.

Seiring kematiannya pada 1919, kini jejak Tan Tjien Kie di Kota Cirebon tak lagi berbekas. Makamnya pun kini telah rata dengan tanah dan berganti dengan permukiman warga.

Lantas, apa kabar dengan ibu yang menyeret putri kecilnya dengan motor? Apakah dia tengah mengalami gangguan kejiwaan?

Berita lain, akibat perbuatannya, Ignatia Santi Kusuma Sari (Santi) kini telah diamankan Kepolisian Resirt Klaten. Menurut Anak sulungnya, ibunya memang kerap memarahi anak-anaknya tanpa alasan yang jelas. Santi juga sering bertengkar dengan saudara-saudaranya.

Sementara di Karimun, Kepulauan Riau, pasangan suami istri yang telah membina rumah tangga selama 15 tahun serta dikaruniai dua orang anak ternyata saudara sekandung.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini: 

1. Jejak Makam Orang Tionghoa Terkaya di Cirebon Kini Tak BerbekasSisa batu nisan makam Tan Tjin Kie di area pemukiman warga Cirebon (Liputan6.com / Panji Prayitno)Dari catatan yang ditulis Budayawan Cirebon Nurdin M Noer, sosok Tan Tjien Kie menjadi salah satu bagian dari legenda masyarakat di Pantura Cirebon.

Tan Tjien Kie, kata dia, merupakan seorang Tionghoa yang menjadi anggota militer. Karirnya melesat sejak menjabat letnan tituler pada 1884.

Sepanjang karirnya, Tan Tjien Kie juga diberi gelar kapiten empat tahun berikutnya. Pemerintah Manchu menganugerahi gelar maharaja kelas II pada 1893, sedangkan Pemerintah Hindia Belanda memberinya penghargaan Bintang Emas untuk Pengabdian, Gouden Ster van Verdienste.

Mayor Tan Tjin Kie juga banyak berjasa dalam pembangunan sarana prasarana di Kota Cirebon. Di antaranya, membangun Rumah Sakit Orange yang sekarang menjadi Rumah Sakit Sunan Gunung Djati, Sekolah Tionghoa, dan Vihara Winaon.

Namun, kenangan tentangnya sirna seiring dengan ratanya makam orang Tionghoa terkaya itu dengan tanah.

Selengkapnya... 

2. Heboh Pasangan Suami Istri Saudara Kandung di KarimunPolisi bersama TNI dan tokoh masyarakat saat mediasi pasangan suami istri yang diketahui berstatus kakak dan adik kandung di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin-Bangun Santoso)Warga Kampung Bukit Cincin, Kelurahan Sei Raya, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, tak mengira sepasang suami istri di daerah itu bakal mengundang kehebohan. Setelah 15 tahun hidup bersama, rahasia pasangan tersebut akhirnya terbongkar.

Mereka ternyata adalah saudara kandung alias kakak dan adik. Mereka diketahui juga sudah memiliki dua orang anak. 

Setelah kabar tersiar, warga meminta keduanya pergi meninggalkan kampung karena dinilai telah melanggar norma agama. Tak hanya diusir, Arman dan Siti juga dipisahkan dan tidak boleh berkumpul lagi layaknya suami istri.

Pasangan sedarah yang sudah memiliki dua anak ini diusir dan dipisahkan pada Jumat malam, 9 Februari 2018 lalu.

Selengkapnya... 

3. Ibu Menyeret Anak dengan Sepeda Motor, karena Depresi?Cuplikan rekaman CCTVDiawali dari unggahan video yang dicuplik dari rekaman CCTV. Dalam video itu terlihat Santi menyeret Fransiska Redela Kusuma Wijanarka (Dela), di Dukuh Balong, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten.

Menurut Embun, anak sulung Santi, sebelum peristiwa itu terjadi ibunya memang sering bertingkah aneh. Selain tidur dan beli makanan, Santi sering terlihat murung.

Santi juga sering marah-marah dan mengomeli anak-anaknya. Apapun yang dilakukan sang anak, ada saja yang menjadi bahan omelan.

"Saksi melihat di daerah jalan Paseban- Krikilan, Kecamatan Bayat. Kemudian saksi bersama warga mencoba menghentikan aksi pelaku," kata Kompol Hari Susanto.

Dihentikan, bukannya berhenti, namun justru makin ngebut.  Baru berhenti setelah kecelakaan di Dukuh Melikan, Desa Pagerjurang, Wedi. 

Apakah tindakan pelaku menyeret putrinya dengan motor akibat gangguan kejiwaaan?

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.