Sukses

Status KLB Dicabut, Pertamina Tetap Tambah Suplai BBM ke Asmat

Pertamina memastikan tidak ada kekurangan BBM di Asmat selagi bantuan masih mengalir ke kabupaten itu.

Asmat - Meski Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk di Asmat statusnya telah dicabut, tetapi PT Pertamina masih memberikan tambahan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) ke kabupaten itu.

Manager Communication dan CSR PT Pertamina MOR VIII, Eko Setiawan mengatakan, Pertamina tengah fokus pada suplai BBM di Kabupaten Asmat, Papua lantaran terjadi peningkatan suplai 20 persen setelah wabah campak dan gizi buruk menimpa kabupaten tersebut.

Eko pun memastikan ketersediaan BBM di kabupaten itu aman hingga 15 hari ke depan, bahkan distribusi selanjutnya tinggal menunggu izin dari syahbandar setempat.

"Kami tetap menjaga ketersediaan BBM di kabupaten itu, walaupun status Kejadian Luar Biasa (KLB) dicabut, tapi masih ada petugas kesehatan dan relawan di sana menggunakan transportasi yang tentunya masih membutuhkan BBM," kata Eko, di Kota Jayapura, Papua kepada Kabarpapua.co.

Suplai BBM ke tujuh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kompak dan satu stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) di Kabupaten Asmat selama 15 hari mencapai 320 kiloliter (kl) jenis solar dan premium.

 

Baca berita menarik lainnya dari Kabarpapua.co di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemasangan Alat Komunikasi di Asmat

Tidak hanya suplai BBM yang ditambah, tim Satkomlek TNI di bawah pimpinan Kapten Chb Edy Sunanto juga melakukan pemasangan dan gelar alat komunikasi dari Posko Satgaskes TNI yang terhubung dengan seluruh distrik-distrik di Kabupaten Asmat, Senin, 5 Februari 2018.

Adapun alat komunikasi yang digelar, terdiri Visat yang dipasang di Posko Satgaskes TNI. Repiter Icom FR 6000 dipasang di Distrik Agats, Sawa Erma dan Ewer. Terus Radio Rig Icom dipasang di Distrik Agats dan Sawa Erma.

Lalu SSB dilengkapi dengan solar cell dipasang di 22 titik. Juga ada tiga Radio Roip dan 44 Radio HT Icom dipegang oleh tim dokter dan para medis, serta 18 HP Satelit di 18 titik.

Dengan gelar komunikasi itu, dapat dilakukan teleconference dari Mabes TNI ke Posko Satgaskes TNI. Diharapkan penyampaian informasi maupun berita dapat dilakukan secara cepat dari tim dokter dan paramedis yang ada di distrik ke Posko Satgaskes TNI, dan dilanjutkan ke Mabes TNI maupun disampaikan ke instansi terkait.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.