Sukses

Para Pencuri Ternak di Sulsel Ternyata Punya Pantangan

Dunia kejahatan pencurian ternak di Sulsel ternyata juga terdapat hal-hal yang bersifat pamali. Salah satunya dilarang..

Liputan6.com, Makassar Dalam dunia kejahatan pencurian ternak di Sulsel, ternyata juga memiliki hal-hal yang bersifat pamali. Salah satunya menghindari yang namanya mencuri ternak kambing.

Amin Halim, warga Jalan Cenderawasih Makassar menceritakan dahulu ada tetangganya yang dikenal dengan profesinya yang malang melintang dalam dunia kejahatan pencurian hewan ternak.

Inisial Daeng HS, tetangganya itu sudah lama tewas dengan cara mengenaskan. Ia menderita sakit yang aneh. Di mana sejak menderita sakit aneh itu, ia kerap membenturkan kepalanya ke dinding hingga lama-kelamaan geger otak dan akhirnya meninggal dunia.

"Menurut teman-temannya yang juga mantan pelaku pencurian curnak, bahwa Almarhum terkena sakit aneh setelah mencuri beberapa ekor kambing di daerah terpencil di Kabupaten Sinjai dulu," kata Amin menceritakan kejadian aneh yang menimpa tetangganya Daeng NR 20 tahun silam itu, Sabtu (3/2/2018).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Dari kejadian aneh yang menimpa tetangganya itu, Amin akhirnya mengetahui jika dalam dunia kejahatan pencurian ternak ternyata juga memiliki pamali. Jika dilanggar akan beresiko berat. Seperti yang dialami oleh almarhum Daeng HS kala itu dimana ia mencoba beranikan diri mencuri ternak kambing milik masyarakat. Padahal sebelumnya, ia hanya dikenal oleh rekan-rekannya sebagai pencuri ternak sapi lintas kabupaten.

"Istilah rekan seprofesinya, Daeng HS alami "sorokau gimbala" atau nasib buruk sepanjang masa karena berani langgar pantangan atau hal yang sifatnya pamali dalam dunia pencurian ternak," ujar Amin.

Karena melanggar hal yang bersifat pamali itu, Daeng HS akhirnya mengalami sakit aneh dan meninggalnya pun mengenaskan. Ia tewas usai membenturkan kepalanya ke dinding tembok sembari bersuara mirip suara kambing.

"Seperti prilaku kambing ketika sedang berkelahi. Dimana membenturkan kepalanya sekeras mungkin," ungkap Amin.

Berawal dari pengetahuan ini, Amin pun beranggapan bahwa hingga saat ini, masyarakat di daerah pedalaman di Sulsel tak pernah mengkandangkan ternak kambingnya karena menyakini adanya pamali tersebut.

"Coba jalan-jalan saja ke daerah tidak ada spesialis pencurian ternak kambing. Hampir semua ternak kambing itu dilepaskan berkeliaran mencari makan sendiri. Karena warga yakini tak ada berani curi kambing bakal susah hidupnya alias sorokau gimbala," Amin menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.