Sukses

Asyik, Siswa di Semarang Bisa Naik Bus Gratis

Pendapatan BRT dari uang saku pelajar sepanjang 2017 mencapai Rp 2,5 miliar. Angka yang tidak kecil.

Liputan6.com, Semarang - Anak-anak sekolah di Semarang, Jawa Tengah, yang rumahnya jauh dari sekolah, mulai 2018 ini gratis naik bus sekolah yang disediakan pemerintah kota (pemkot) setempat. Setidaknya saat ini ada empat shuttle bus yang disiapkan Pemkot Semarang.

Pengadaan empat shuttle bus gratis bagi siswa sekolah ini diambilkan dari anggaran daerah Pemkot Semarang tahun 2018. Tahap awal bus ini akan melayani para siswa Sekolah Menengah Negeri Atas (SMPN) 43, SMPN 31, SMPN 23, SMPN 17, dan sekolah-sekolah yang berlokasi di dekat keempat SMP tersebut.

Menurut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, sekolah itu dipilih sebagai pilot project karena para siswanya sering kesulitan transportasi ke sekolah. Empat sekolah itu termasuk sekolah yang berada di pinggiran kota. Keberadaan bus sekolah menjadi sangat urgen.

Para pelajar antre di shelter BRT, antrean yang panjang sering menyebabkan mereka terlambat sampai sekolah. (foto: Liputan6.com/felek wahyu)

"Semoga tak ada alasan lagi bolos karena tidak ada pengantar atau tidak ada transportasi sekolah," kata Hendi.

Ke depan, bus sekolah dikelola sekolah secara mandiri. Shuttle bus ini bertugas menyisir sampai batas transportasi umum terdekat dari sekolah setiap pagi dan siang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengurangi Pengeluaran Uang Saku Pelajar

Data di Badan Layanan Umum Bus Rapid Transit (BLU BRT), jumlah penumpang BRT naik 13,41 persen. Khusus pelajar kenaikan mencapai 25,88 persen. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRT Semarang, Ade Bhakti menjelaskan pendapatan BRT dari uang saku pelajar sepanjang 2017 mencapai Rp 2,5 miliar.

"Angka ini jelas sangat besar karena di luar penggunaan angkutan lain selain Trans Semarang," kata Ade, Jumat (2/2/2018).

Menurut Ade, pada 2018 ada tambahan 20 unit bus sekolah dari 67 yang diajukan ke Kementerian Perhubungan. Tujuannya jelas, untuk meningkatkan efektivitas pelayanan supaya headway antararmada bisa lebih dekat.

Dua puluh bus itu akan melayani seluruh rute sekolah dan diberikan secara gratis bagi pelajar. Tiap bus akan menyediakan 40 kursi.

"Nanti anak-anak sekolah di Semarang, bisa bergembira karena pengeluaran jadi berkurang," kata Hendi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.