Sukses

Aksi Sadis Tersangka Pembunuh Gadis Terikat Akar di Batanghari

Si pembunuh gadis yang terikat akar di Sungai Batanghari sempat berpura-pura membantu mengevakuasi korban sebelum kabur.

Liputan6.com, Jambi - Warga Desa Teluk Rendah Ulu, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi baru saja dihebohkan atas penemuan jasad gadis terikat akar di Sungai Batanghari. Nahasnya, gadis malang tersebut diduga kuat merupakan korban pembunuhan disertai pemerkosaan.

Yang lebih miris lagi adalah cara pelaku membunuh gadis ayu tersebut. Usai diperkosa beberapa kali, tubuh korban diikat menggunakan akar pohon untuk kemudian ditenggelamkan bersama sepeda motor milik korban di sungai Batanghari yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Diduga saat diikat dan ditenggelamkan, korban masih dalam keadaan hidup.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 25 Januari 2018 lalu. Sebelum ditemukan meninggal, Dina sempat pergi mengantar adiknya ke sekolah pada pagi hari. Namun hingga beranjak siang, ia tak kunjung pulang.

Keluarga yang khawatir lalu mencarinya bersama warga. Akhirnya, jasad gadis 18 tahun itu berhasil ditemukan pada Kamis siangnya.

Usai penemuan jasad Dina, jajaran Polres Tebo langsung menyelidikinya. Sedikitnya ada enam titik lokasi yang menjadi fokus pengungkapan kasus tersebut. Kecurigaan akan tindak kejahatan muncul karena pada tubuh korban ditemukan beberapa luka mulai dari wajah hingga organ intimnya.

Selang sehari, polisi berhasil menangkap seorang pemuda berumur 22 tahun bernama Satar alias ST yang diduga kuat sebagai pembunuh sekaligus pemerkosa Dina. Ia ditangkap di rumah keluarganya di Kabupaten Sarolangun yang berjarak sekitar dua hingga tiga jam perjalanan darat dari Kabupaten Tebo.

"Tersangka masih kita periksa lebih lanjut," ujar Kapolres Tebo, AKBP Budi Rachmat melalui Kasat Reskrim, AKP Hendra Wijaya, Rabu, 31 Januari 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengaku Kelainan Seks

Dari hasil pemeriksaan polisi, ST mengakui telah membunuh Dina. Tak hanya membunuh, ST terlebih dahulu juga memperkosa korban dengan keji.

Saat beraksi, pelaku yang memang kenal baik dengan korban karena tinggal satu dusun awalnya berpura-pura ingin menumpang sepeda motor korban. Saat itu, korban baru saja pulang mengantar adiknya ke sekolah.

Namun, di tengah jalan korban dipukul dan dibanting hingga pingsan. Saat pingsan itulah, ST memperkosa dan menyodomi korban beberapa kali.

Usai puas menjalankan aksinya, ST lantas memapah tubuh Dina menggunakan akar pohon kemudian menenggelamkannya bersama sepeda motor milik korban di Sungai Batanghari yang memang tidak jauh dari lokasi kejadian. Diduga korban masih dalam kondisi hidup saat diikat dan ditenggelamkan ke dalam sungai dengan kedalaman sekitar lima meter.

Kepada polisi, ST juga mengaku sudah memiliki kelainan seks sejak kelas tiga sekolah dasar. Yakni, berhubungan secara anal atau sodomi. "Menurut tersangka, kelainan (seks) ini dari pengalaman pribadinya," ujar Hendra.

Kini, ST tengah menjalani proses hukum lebih lanjut dan ditahan di Mapolres Tebo. Ia juga dijerat pasal berlapis, yakni pembunuhan dan pemerkosaan sesuai dengan Pasal 338 KUHP dan Pasal 291 KUHP subsider Pasal 285 KUHP lebih subsider Pasal 286 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

 

3 dari 4 halaman

Berpura-pura Menolong

Yang lebih menjengkelkan lagi, ST bahkan mengaku sempat berpura-pura ikut menolong dan mengevakuasi korban setelah ditemukan. Hal ini juga dibenarkan oleh Hendra.

"Alasan tersangka agar dikira bukan dia yang membunuh," ujar Hendra.

Aksi pura-pura tersangka itu sempat terekam kamera warga yang ikut melihat proses evakuasi korban. "Malah dia (tersangka) sampai buka baju dan ikut nyebur ke sungai bantu nolong evakuasi korban," ucap Umar, yang mengaku ikut melihat proses jalannya evakuasi korban.

Video tersebut bahkan sempat viral di media sosial. Sejumlah netizen khususnya warga Jambi tampak geram dan mengecam aksi sadis tersangka. Desa Teluk Rendah Ulu selama ini dikenal damai dan jarang terjadi kasus kriminal, apalagi pembunuhan dan pemerkosaan.

Usai berpura-pura ikut menolong korban, tersangka yang diduga takut ketahuan langsung melarikan diri dengan mengajak istrinya ke Kabupaten Sarolangun. Sayang, aksinya keburu terungkap oleh jajaran Polres Tebo. Ia kemudian ditangkap dan digelandang ke Mapolres Tebo.

 

4 dari 4 halaman

Makam Korban Akan Dibongkar?

Kasat Reskrim Polres Tebo, AKP Hendra Wijaya mengatakan, untuk kepentingan penyelidikan, pihaknya memerlukan autopsi terhadap jasad Dina. Untuk itu, makam korban yang berada di pemakaman umum Desa Teluk Rendah direncanakan akan dibongkar.

"Untuk itu (autopsi) kita sudah mengajukan surat permintaan terhadap Biddokes Polda Jambi yang nantinya diteruskan ke tim forensik Polda Sumatera Selatan," ujar Hendra.

Menurut dia, autopsi tersebut diperlukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Awalnya, keluarga korban menolak proses autopsi terhadap jasad Dina. Namun demi kepentingan penyelidikan, proses autopsi direncanakan akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.