Sukses

Puluhan Warga 'Tumbang' Usai Pesta Kerang Hijau di Cirebon

Tujuh orang kritis, empat di antaranya sampai dirujuk di Rumah Sakit Pertamina Klayan Cirebon.

Liputan6.com, Cirebon - Kasus keracunan akibat makan kerang hijau kembali terjadi di Cirebon. Tercatat, 32 warga Desa Suranenggala Lor, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon harus dibawa ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.

Mereka diduga keracunan makanan kerang hijau dari hasil panen laut di lingkungan setempat. Usai menyantap kerang ijo bersama, satu jam kemudian warga mengalami mual hingga seluruh badan keram.

"Jalannya juga mengambang serasa jalan di planet," kata salah seorang korban Sukendro, Jumat, 26 Januari 2018.

Warga lain turut membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit maupun puskesmas terdekat. Dari puluhan korban yang ditangani petugas kesehatan, tujuh di antaranya dalam penanganan intensif.

Bahkan, hingga Jumat siang, korban keracunan lain masih hilir mudik mendatangi Puskesmas Suranenggala Kabupaten Cirebon. Petugas medis pun berusaha mengeluarkan cairan yang mengendap dalam tubuh korban.

Petugas juga memasang infus dalam membantu perawatan lebih lanjut. Informasi yang berhasil dihimpun, tujuh dari 32 korban keracunan kerang hijau mendapat penanganan serius.

Dari tujuh orang tersebut, empat mendapat penanganan di Puskesmas Suranenggala dan tujuh orang dirujuk ke RS Pertamina Klayan Cirebon.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tumbang Satu Per Satu

Dari informasi yang berhasil dihimpun, keracunan massal berawal dari salah seorang warga membagikan kerang ijoan hasil panen laut kepada warga sekitar.

"Bagi-bagi hasil panen itu sudah biasa dan jadi tradisi," kata salah seorang warga, Ruisi.

Namun, dia mengaku tidak tahu penyebab warga keracunan setelah menyantap kerang ijo tersebut. Satu per satu warga tumbang dan dibawa ke puskesmas serta rumah sakit.

Hingga saat ini, sejumlah korban kerang ijo masih menjalani perawatan intensif. Petugas kepolisian sibuk mendata jumlah korban. Begitu juga dengan petugas medis, mereka sibuk melakukan berbagai penanganan terhadap korban.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.