Sukses

Buaya Tepikan Jasad Pemancing yang Tenggelam ke Arah Basarnas

Liputan6.com, Kupang - Seekor buaya membawa jasad seorang pria ke pinggir pantai di Desa Oepuah Utara, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Aksi buaya menepikan jasad itu menjadi tontonan warga pada Kamis pagi, 25 Januari 2018.

Kasat Reskrim Polres TTU, Iptu Nyoman Gede Arya mengatakan, jenazah pria itu diketahui bernama Abia Sala Dopong Abora alias Beri (26), warga Desa Humusu Wini, Kecamatan Insana Utara.

Menurut Nyoman, Beri sudah menghilang sejak Minggu 21 Januari 2018 saat sedang mencari ikan di Pantai Wini, Desa Hamusu Wini, Kecamatan Insana Utara.

Nyoman menjelaskan, sekitar pukul 07.00 Wita, buaya tersebut terlihat di Pantai Nino sedang membawa jenazah Beri di mulutnya. Warga yang melihat kejadian itu langsung melapor ke Kepala Polisi Subsektor Mena Ipda Agustinus Mema.

"Saat polisi tiba di lokasi, mereka melihat buaya tersebut sedang membawa mayat Beri di atas kepala buaya itu. Kapolsubsektor Mena lalu menghubungi Pihak Basarnas untuk melakukan evakuasi," ujar Nyoman.

Setelah Basarnas tiba, buaya itu meninggalkan jenazah Beri sehingga proses evakuasi dilakukan. Seusai dievakuasi, jenazah Beri langsung dibawa ke rumahnya ke rumahnya di Desa Wini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Pengamat soal Video Buaya Tepikan Jenazah

Kejadian seekor buaya menepikan jenazah pernah terjadi di salah satu sungai di Kalimantan. Aksi buaya itu juga sempat viral karena diunggah di media sosial.

Dalam video itu, buaya tampak menggigit kaki jenazah pria yang dikabarkan hilang sehari. Warga meneriaki buaya itu agar melepaskan jenazah pria yang dikabarkan bernama Syaifudin.

Buaya itu membawa jenazah Syaifudin ke dalam air. Warga semakin heboh saat buaya akhirnya muncul lagi di permukaan, tapi berada di tepian yang lain. Tak lama buaya itu membawa ke tepian yang dikerumuni warga.

"Serahkan jenazah itu, kami tidak akan mengganggu Anda (buaya)," teriak salah seorang warga dalam video.

Benar saja, buaya berukuran besar itu membawa jenazah ke tepian dan meninggalkannya begitu saja. Setelah dipastikan menghilang, warga kemudian mengambil jenazah Syaifudin.

Tak sedikit pun ditemukan luka pada tubuh jenazah Syaifudin, jenazah itu masih utuh, hanya pakaian saja yang hilang. Konon, buaya itu mau menepikan jenazah Syaifudin lantaran bantuan pawang buaya.

Lalu apa kata pengamat, terkait perilaku buaya yang menyerahkan hasil buruannya? Peneliti Biologi dari LIPI, Amir Hamidy mengutarakan pendapatnya.

Amir mengatakan, ada perilaku alami dari buaya yang harus dimengerti oleh manusia. Buaya hanya akan memangsa korbannya ketika telah membusuk.

"Perilaku buaya biasanya akan menenggelamkan dulu mangsanya (mangsa berukuran besar) agar mangsanya mati. Kemudian dibiarkan setengah membusuk baru dimakan," jelasnya kepada Liputan6.com.

Amir menambahkan, buaya tidak akan bisa memakan mangsa yang lebih besar di dalam air. Oleh karena itu, buaya biasanya akan membawa ke permukaan air.

Sehingga Amir menampik pendapat bahwa buaya itu sengaja menepikan mangsa untuk diserahkan kepada warga berkat bantuan pawang. Hal itu bisa jadi sebuah kebetulan karena buaya hendak memakan mangsa di atas air.

"Buaya biar bagaimanapun adalah satwa liar. Buaya bukan hewan domestikasi. Jadi hal menepikan jenazah ke arah warga bisa jadi hal kebetulan," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.