Sukses

RS National Hospital Surabaya Pecat Perawat yang Lecehkan Pasien

Perawat yang melecehkan pasien perempuan itu disebut sudah puluhan tahun bekerja di RS National Hospital Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Manajemen Rumah Sakit (RS) National Hospital Surabaya mengakui adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan salah seorang perawat karena melecehkan seorang pasien perempuan.

Kepala Perawat RS National Hospital Surabaya, Jenny Firsariana, menyampaikan permintaan maaf atas dugaan pelanggaran etika profesi yang dilakukan perawat itu terhadap pasien perempuan.

"Manajemen minta maaf dan mengambil tindakan tegas dengan memecat oknum perawat tersebut," tuturnya, Kamis (25/1/2018).

Dia menegaskan bahwa manajemen menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian terkait dugaan pelecehan tersebut. Dia juga mengklaim bahwa manajemen RS National Hospital Surabaya mempunyai standar yang tinggi untuk merawat pasien.

"Oknum tersebut sudah puluhan tahun bekerja di sini dan segala sesuatu mengenai kasus ini semuanya masih dalam proses yang berlaku," ujarnya.

Sebelumnya, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya menerima laporan pasien perempuan yang menjadi korban pelecehan perawat Rumah Sakit National Hospital Surabaya.

"Korban tadi laporan ke kami. Korban didampingi kuasa hukumnya ke SPKT," tutur Kepala Polrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan melalui sambungan telepon.

Dia menegaskan, petugas Satuan Reserse Kriminal sudah mendatangi pihak RS National Hospital Surabaya untuk mengonfirmasi. "Korban sudah dimintai keterangan," ujar Rudi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Viral di Medsos

Sebelumnya, beredar video pelecehan seksual yang dilakukan seorang perawat terhadap pasiennya di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya. Polrestabes Surabaya pun menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Sudah kita terjunkan tim untuk ke lokasi. Saat ini masih melakukan penyelidikan di Rumah Sakit National Hospital," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, melaui sambungan telepon seluler.

Kendati demikian, Sudamiran belum berani memastikan apakah video tersebut memang benar terjadi di Surabaya atau tidak. Video berdurasi sekitar 25 detik tersebut diunggah oleh akun Instagram dengan inisal T yang diduga sebagai pemilik akun.

Dalam video tersebut, korban menangis karena saat dibius sebelum menjalani operasi, antara sadar dan tidak dia merasa bagian intimnya diraba-raba oleh perawat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.