Sukses

Tampil Nyentrik, Pasha Ungu Minta Maaf

Wakil Wali Kota Palu yang terkenal dengan panggilan Pasha Ungu itu menyatakan tidak ada aturan maupun etika yang dilanggarnya.

Liputan6.com, Palu - Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsudin Said atau akrab disapa Pasha Ungu menyampaikan permohonan maaf terkait gaya rambutnya yang menuai kontroversi.

Pernyataan maaf Pasha disampaikan melalui laman Facebook milik Najwa Shihab pada Senin, 22 Januari 2018, pukul 23.49 Wita. Najwa memberikan pengantarnya dengan menuliskan,

"Teman-teman, berikut pesan Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo yang dititipkan ke Narasi terkait ramainya pemberitaan soal gaya rambut saat tampil di acara Tompi & Glenn."

Pasha menyampaikan permohonan maafnya dalam tiga bagian. Pada bagian pertama, ia menyampaikan terima kasih atas perhatian publik terhadap penampilannya yang nyentrik karena rambutnya dikuncir cepol saat tampil di acara Tompi & Glenn.

"Prinsipnya, saya sangat menerima masukan dan kritik yang ditujukan ke saya. Namun tanpa bermaksud membela diri dan melakukan pembenaran secara subyektif perlu saya informasikan bahwa yang mengikat saya dalam melaksanakan tugas jabatan selaku kepala daerah ada dua hal," tulis Pasha.

Ia menerangkan, dua hal itu terdiri dari aturan dan etika. Menurut aturan, kata Pasha, tidak ada poin-poin tertentu yang mengatur bagaimana tatanan rambut seorang kepala daerah. "Secara etika, saya tidak merasa melanggar etika, karena saya merasa tampil dengan rapi," tulis Pasha.

Pasha juga menjelaskan dalam tulisan itu bahwa acara yang dihadirinya itu penampilannya menyesuaikan dengan tema acara. Ia saat ini menghadiri acara bertema 'musisi yang menjadi pejabat atau kepala daerah'.

"Sebenarnya kesan itu (saya ikat rambut), sengaja saya tampilkan agar terlihat rapi," tulisnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Picu Pro Kontra

Wakil Wali Kota Palu juga menjelaskan bahwa kehadirannya dalam acara itu untuk membuktikan bahwa musisi/anak band juga bisa berkontribusi di dunia politik dengan menjadi kepala daerah.

"Menjadi pejabat dengan tujuan membangun daerah masing-masing," kata Pasha.

Di akhir tulisan, Pasha menyampaikan rasa terima kasih karena sudah mengomentari serta mengkritiknya. "InsyaAllah saya jadi pribadi yang lebih baik lagi. Salam Hormat, Sigit Purnomo Sait/Pasha-Wakil Walikota Palu," kata Pasha di akhir tulisannya.

Sejumlah warganet mengomentari pernyataan Pasha itu. Total 3,1 ribu warganet hingga siang ini mengomentari pembelaan Pasha atas gaya rambutnya yang nyentrik, baik berupa emotikon maupun pendapat tertulis.

Salah satunya pemilik akun Fajarsari Adp.

"Rambut bagian dari penampilan. Dari jaman sekolah, diajarin rapi, meski pake seragam tidak dan melanggar aturan, tp bukan berarti rambut juga tidak ada aturan, terlebih pejabat public, contoh bagi semua. Masak iya kudu diajarin dari disiplin anak SD."

Sementara akun Facebook Imanuel Marbun cenderung tak mempermasalah gaya nyentrik Pasha.

"buatku ga ada maslah...selagi dia siap melayani masyarakat oke² aja. karena akan lebih parah jika pejabat pakaian rapi dari ujung rambut hingga ujung kuku tapi ujung² nya korupsi. ambil positifnya aja, maaf jika pernyataan kita bersebrangan," tulis Imanuel.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.