Sukses

Sejak Tadi Pagi, Gunung Sinabung Sudah Erupsi 6 Kali

Liputan6.com, Karo - Aktivitas vulkanologi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, masih tinggi. Dalam waktu lebih kurang satu jam setengah, Sinabung enam kali menyemburkan abu vulkanik.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengatakan, semburan paling tinggi terjadi sejauh 3.000 meter atau 3 kilometer (km). Erupsi Gunung Sinabung terjadi sejak pukul 07.27 WIB hingga 08.41 WIB.

"Sinabung erupsi sebanyak enam kali pagi tadi. Rentang waktunya sangat berdekatan," kata Armen, Sabtu (20/1/2018).

Dijelaskan, erupsi Gunung Sinabung pertama terjadi pukul 07.27 WIB dengan tinggi kolom abu 1.000 meter, amp 20 mm dan lama gempa 130 detik, angin lemah ke arah barat-barat daya. Erupsi kedua terjadi pukul 07.37 WIB dengan tinggi kolom abu 3.000 meter, amp 34 mm dan lama gempa 545 detik, angin lemah ke arah barat daya.

Erupsi ketiga, terjadi pukul 08.03 WIB dengan tinggi kolom abu 700 meter, amp 21 mm dan lama gempa 137 detik, angin lemah ke arah barat daya. Semburan keempat terjadi sekitar pukul 08.34 WIB dengan tinggi kolom abu 1.000 meter, amp 23 mm dan lama gempa 141 detik, angin lemah ke arah barat daya.

Kelima terjadi sekitar pukul 08.37 WIB dengan tinggi kolom abu 700 meter disertai guguran lava sejauh 500 meter ke arah sektor timur tenggara, amp 25 mm dan lama gempa 131 detik, angin lemah ke arah barat daya.

"Erupsi keenam, terjadi sekitar pukul 08.41 WIB dengan tinggi kolom abu 1.000 meter, amp 25 mm dan lama gempa 125 detik, angin lemah ke arah barat daya," sebut Armen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Beraktivitas di Jarak 7 Km

Melihat status dan tingginya aktivitas Gunung Sinabung saat ini, Armen mengimbau kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan tenggara.

"Di dalam jarak 6 kilometer untuk sektor tenggara timur, serta di dalam jarak 4 kilometer untuk sektor utara timur Gunung Sinabung, juga tidak melakukan aktivitas, karena berbahaya," sebutnya.

Sementara kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung, juga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar, mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus.

Karena itu, penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran Sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan. Hal ini karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol akibat tidak kuat menahan volume air, sehingga mengakibatkan lahar atau banjir bandang ke hilir.

"Untuk potensi masih tinggi, karena aktivitas Sinabung juga tinggi. Masyarakat juga diimbau untuk menjauhi zona merah," Armen menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.