Sukses

Usai Curi Kotak Amal Masjid, Remaja Tewas Kena Serangan Jantung

Liputan6.com, Kalimantan Barat - Dinginnya malam di sebuah desa di pedalaman Kalimantan Barat terusik. Usut punya usut, ada maling kotak amal masjid tiba-tiba tewas di Desa Sukamulya, Kecamatan Parindu, Kalimantan Barat.

Kapolsek Parindu, Iptu Haryanto membeberkan kronologinya. Ia menceritakan, kasus pencurian itu terjadi pada Kamis tengah malam, saat warga terlelap tidur. Dua maling bernama Pramoto Ahmad Fauzi (18) dan Rahman Alfaris (16) berhasil membawa kabur kotak amal Masjid Amalu Al-Solihin.

"Namun aksi mereka tepergok salah seorang warga," ujar Kapolsek Parindu, Jumat, 19 Januari 2018.

Yang paling mengejutkan warga, salah satu pelaku atas nama Rahman Alfaris ditemukan tewas di kebun ubi yang ada di samping masjid. Setelah diperiksa polisi, pelaku yang masih remaja itu tewas karena serangan jantung.

Haryanto menjelaskan, kedua maling itu belum sempat menikmati hasil curiannya. Bahkan, kotak amal masjid yang digondol pun masih dalam keadaan terkunci.

"Kini kotak amal masjid itu sudah kami amankan," tutur Haryanto.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelaku Diduga Panik

Pemicu serangan jantung diduga karena pelaku yang masih remaja itu panik aksinya diketahui warga. Namun beberapa warga percaya, pelaku terkena tulah alias kualat.

Maryono, saksi yang pertama kali melihat ulah maling itu menceritakan, mulanya ia hanya mendengar suara gemresek di masjid. Lalu ketika dihampiri, ada dua orang berlari menuju kebun ubi. Maryono pun langsung berteriak maling.

"Saya juga langsung telepon polisi di Mapolsek Parindu," ujarnya.

Bersama warga, polisi langsung membekuk maling yang sudah diketahui identitasnya itu. Pramoto langsung dibekuk di rumahnya tanpa perlawanan. Pemuda itu langsung dibawa ke masjid untuk diinterogasi.

"Dari situlah, pelaku menyebut nama Rahman Alfaris," ujar Kapolsek Parindu.

Warga kemudian mencari pelaku yang disebut Pramoto. Saat menyisir kebun ubi di sekitar masjid, warga menemukan sosok remaja berkaos hitam tergeletak tak berdaya.

3 dari 3 halaman

Jenazah Diserahkan Keluarga

Warga semakin heboh ketika mengetahui salah satu pelaku meninggal dunia. Pelaku ditemukan warga tergeletak dalam posisi terbaring miring.

Supriyanto, Kepala Desa Sukamulya mengatakan, jenazah Rahman Alfaris sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Hasil pemeriksaan di rumah pelaku, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan.

"Dari hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa pelaku meninggal akibat serangan jantung. Itu dibuktikan dengan tanda tanda di tangan bagian kuku berwarna kebiruan," ujar Kapolsek.

Haryanto menjelaskan, dari pihak keluarga pelaku tidak akan meminta untuk diautopsi. Rencana tindak Lanjut adalah, membuat laporan polisi, mendatangi tempat kejadian perkara, memeriksa saksi-saksi serta mengamankan barang bukti di tempat yang aman.

Saksikan video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.