Sukses

Pria Hidung Belang Bayar PSK dengan Uang Palsu

Bayaran diberikan di muka sesuai permintaan si PSK. Nyatanya, uang yang diterimanya adalah palsu.

Liputan6.com, Kendari - Evi (21), seorang pekerja seks komersial (PSK) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, benar-benar apes usai melayani pria hidung belang, Jumat, 5 Januari 2018. Layanan seksual yang diberikannya kepada pria yang dikenalnya lewat aplikasi chatting itu dibayar pakai uang palsu.

Evi dibayar dengan delapan lembar uang palsu pecahan Rp 100 ribu. Usai menyerahkan delapan lembar uang palsu, konsumen PSK itu langsung menghilang cepat.

Awal bertemu, PSK itu langsung meminta uang Rp 800 ribu seperti kesepakatan. Si calon konsumen langsung membuka dompetnya dan menyerahkan uang yang diminta kepada korban.

"Kita main cuma sekali, sesuai perjanjian," ujar Evi di depan penyidik polisi.

Setelah itu, korban dan pelaku langsung bergumul. Usai menyetubuhi korban, pelaku langsung buru-buru turun dari ranjang dan memakai baju dengan tergesa-gesa.

Belum sempat korban memakai baju, si pemberi uang palsu sudah meninggalkan kamar hotel. Saat itu, korban masih sementara duduk di kursi kamar hotel tanpa sehelai benang pun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terungkap Saat Bayar Taksi

Usai bersetubuh, korban tak lagi memeriksa dompetnya. Korban langsung keluar hotel dan hendak menuju ke hotel lain.

Sebelum ke hotel tempat rekan-rekannya berkumpul, korban menghubungi sopir taksi rekannya. Sopir taksi yang ditumpangi korban diketahui merupakan teman dekat korban.

Saat hendak membayar taksi, korban diberitahu sopir taksi jika ada yang aneh dengan uangnya. Korban yang tidak percaya langsung menguji keaslian uang.

"Di situ saya langsung tau kalau itu uang palsu," ujar korban.

Kasubid PID Polda Sulawesi Tenggara, Kompol Dolfi Kumaseh, membenarkan kejadian ini. Ia mengatakan pihaknya masih mengejar si pemberi uang palsu hingga saat ini.

"Kita sudah terima identitas pelaku menurut korban, masih dicari itu," ujar Dolfi Kumaseh.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.