Sukses

Brrr... Menyapa Pagi dari Balik Selimut Kabut Gunung Papandayan

Sudah ada perbaikan fasilitas di wisata alam Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, yang membuat pengunjung merasa nyaman bervakansi di sana.

Liputan6.com, Garut - Suasana libur masih terasa pada awal tahun 2018 ini. Bagi yang tidak sempat merasakan masa libur pada akhir tahun kemarin, tidak ada salahnya mencoba sensasi dingin di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk bervakansi pada akhir minggu ini.

Fasilitas Cottage Papandayan yang berada di ketinggian 2.665 meter di atas permukaan laut (mdpl), Kawasan Wisata Alam (KWA) Gunung Papandayan, bisa menjadi pilihan menarik menyambut matahari terbit.

Direktur Utama PT Astri Indah Lestari (AIL), Tri Persada, mengatakan kehadiran Cottage Papandayan dengan konstruksi bangunan semipermanen dari bambu tersebut diharapkan mampu menjawab harapan pengunjung yang menginginkan tempat peristirahatan nyaman bagi keluarga.

"Memang sejak awal desain utamanya untuk liburan keluarga," ujarnya saat ditemui, akhir pekan lalu.Dinginnya Pagi di Kawasan Wisata Alam (KWA) Gunung Papandayan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)Dalam satu bangunan bertingkat dua tersebut, ada lima ruang tempat tidur keluarga, plus dua toilet dan dapur yang bisa dinikmati pengunjung selama liburan bersama keluarga.

"Ada juga kolam rendam terapi mini buat keluarga," kata dia.

Suasana itu bertambah lengkap dengan kehadiran tatanan dekorasi rumah unik dari bambu dan jati klasik.

"Dari seluruh kamar, kita bisa langsung menyaksikan sunrise tanpa harus keluar ruangan," kata Tri.

Tidak mengherankan, bila sejak pembukaannya baru-baru ini, jumlah pesanan cottage sudah penuh, apalagi ketika libur tahun baru lalu. "Paling bagi Anda yang ingin memesan ruangan, bisa kembali dilakukan setelah tahun baruan," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diserbu Pengunjung dari Ibu Kota

Tri menyatakan ada sejumlah fasilitas baru yang dihadirkan, mulai kolam renang terapi belerang, menara pandang dengan ketinggian hingga 50 meter tempat menyaksikan matahari terbit, hingga area parkir luas nan nyaman, yang bisa menampung lebih banyak kendaraan pengunjung.

"Respons pengunjung sangat positif, mereka kaget dengan perubahan Papandayan sekarang," ujar dia.

Dampaknya mulai terlihat dalam sepekan terakhir. Jumlah kunjungan mengalami peningkatan hingga 30 persen menjadi 700 pengunjung dari sebelumnya pada kisaran 500 orang. "Sebagian besar masih didominasi pengunjung dari Jabodetabek," kata dia.

Tri mengaku, penambahan fasilitas tersebut diharapkan mampu memberikan pilihan menarik bagi wisatawan yang berkunjung. "Nanti ke depannya kita terus berinovasi yang tentunya sejalan dengan alam," ujar dia.

Selama ini, menurut Tri, pengunjung hanya mengenal Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan sebatas area wisata kawasan kawah, tebing gunung, Pondok Saladah, Taman Edelweiss hingga hutan mati.

"Memang yang itu (fasilitas saat ini) masih menjadi primadona, tetapi semakin banyak fasilitas, pengunjung lebih terhibur," kata dia.

Dia juga berharap seiring banyaknya inovasi fasilitas area wisata yang dibangun pengembang, pengunjung bisa lebih lama menghabiskan masa liburannya di area pegunungan yang asri tersebut.

3 dari 3 halaman

Wisata Alam Primadona di Gunung Papandayan

Gunung Papandayan terkenal dengan sejumlah area wisata alam yang menarik. Berikut ulasan wisata alam yang berada di daerah dingin tersebut:

Pondok Saladah

Sebagai pencinta alam sejati, kunjungan ke kawasan wisata alam Papandayan, tidak afdal jika melewatkan area yang satu ini. Berada di atas kawah gunung, area perkemahan Pondok Saladah memberikan banyak kenangan bagi mereka yang telah menikmatinya.

Kondisi alam dingin yang menusuk tulang, gemercik air jernih yang mengalir serta panorama alam sejuk nan indah, menjadikan hiburan berkemah pengunjung menjadi berkesan.

Hutan Mati

Area wisata alam ini sejak lama telah menjadi salah satu magnet bagi pengunjung. Hamparan dataran berwarna putih, dengan pohon serta ranting pohon yang mengering akibat erupsi pada 2002 itu, hingga kini masih terpelihara dengan baik.

Kondisi itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, terutama bagi mereka yang akan berkemah di Pondok Saladah, karena letaknya yang berada di persimpangan jalan menuju area camping itu tentu tak akan melewatkan berfoto ria di area yang satu ini.

Bahkan, saat ini kondisinya jauh lebih baik. Selain perbaikan jalan menjadi lebih mudah dilalui, juga kondisi alamnya yang tidak banyak berubah sejak musibah itu terjadi. "Setiap pos ada petugas keamanan, sehingga perjalanan lebih aman," kata dia.

Taman Edelweiss

Jika sebelumnya pengunjung harus menempuh perjalanan melewati area kawah karena letaknya berada di Tegal Arun, kini pengelola menyediakan taman khusus bunga Edelweiss (Anaphalis javanica) seluas 4 hektare.

Dengan adanya fasilitas itu, maka pengunjung dengan mudah bisa menyaksikan keberadaan bunga abadi tersebut, sekaligus menjadi buah tangan yang bisa dibawa pengunjung sebagai bukti telah menikmati wisata Papandayan.

Semakin banyaknya pilihan fasilitas wisata yang dihadirkan, serta tiket masuk yang hanya Rp 30 ribu per orang, maka jangan ragu-ragu lagi menghabiskan akhir pekan di Gunung Papandayaan, Garut.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.