Sukses

Patung Maung di Bandung Ini Mirip Anjing Laut atau Beruang?

Ridwan Kamil menyebut seharusnya patung Maung Bandung pada tugu tersebut menggambarkan semangat warga Kota Bandung yang seperti harimau.

Bandung - Masih ingat dengan patung Maung Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang sempat menghebohkan dunia maya, pertengahan Maret 2017? Nah, kali ini ada juga patung Maung Bandung yang kembali membuat heboh. Patung Maung Bandung itu malah mirip dengan anjing laut.

Rencana Pemerintah Kota Bandung untuk membangun monumen atau Tugu Maung Bandung ternyata tidak sesuai harapan. Bahkan, Wali Kota Ridwan Kamil kecewa dengan penampilan patung Maung Bandung yang mirip anjing laut tersebut.

Tugu Maung Bandung mirip anjing laut itu berada di perempatan Jalan Cihampelas-Wastukencana, Kota Bandung. Di monumen ini terdapat tugu yang di tiap sudutnya terdapat patung Maung Bandung, tapi mirip anjing laut bahkan sekilas justru mirip beruang.

Padahal, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, berharap patung maung yang didesainnya itu menggambarkan filosofi Maung Bandung yang gagah dan garang.

"Itu teh Maung Bandung. Enyak, tapi teu bisaeun (senimannya tidak bisa ternyata--red.). Saya juga enggak happy," ucap Emil di Pendopo Kota Bandung, Kamis, 28 Desember 2017.

Baca berita menarik dari batamnews.co.id lain di sini. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Segera Diperbaiki

Emil menyebutkan, seharusnya patung Maung Bandung pada tugu tersebut menggambarkan semangat warga Kota Bandung seperti maung yang tergambar di lampu-lampu jalanan.

"Tapi malah kayak anjing laut," ujarnya, sembari tersenyum.

Dosen arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengaku sudah mengkritik seniman yang membuat patung tersebut. Rencananya, dalam waktu dekat diperbaiki hingga menyerupai maung pada umumnya.

"Itu teh empat Maung Bandung ke empat penjuru mata angin. Menjaga selatan, utara, barat dan timur. Tapi senimannya kurang. Sudah saya kritik (senimannya). Kita perbaiki," kata dia.

Patung Maung Bandung berada di perempatan Jalan Wastukencana-Cihampelas. Dari kejauhan, monumen ini memiliki tinggi sekitar 5-7 meter.

Terlihat ada empat patung maung Bandung berwarna putih di setiap sudut mata angin di monumen tersebut. Selain itu, ada juga jam dindingnya.

Namun, setelah dilihat dari jarak dekat, wajah Maung Bandung terlihat mirip anjing laut dengan bentuk mulut dan mata yang lucu.

Hanya saja, di sisi mulut terdapat kumis tegang seperti maung. Selain itu, jika melihat dari samping, badan maung malah tampak seperti beruang kutub dengan perawakan gempal dan berwarna putih.

3 dari 3 halaman

Macan Lucu di Koramil Cisewu Garut

Patung harimau berwajah melas di depan kantor Koramil Cisewu Garut sempat jadi bulan-bulanan netizen di media sosial dengan tema macan lucu. Gara-gara sindiran itu, Kodam III/Siliwangi bereaksi dengan menegur pihak koramil setempat.

Selang beberapa lama menerima teguran atasan, pihak Koramil Cisewu merobohkan si macan lucu. Penggantinya adalah sebuah patung harimau bertampang garang yang sedang mengaum dengan tubuh kekar.

"Kalau kita lihat itu lucu-lucuan saja, itu humanis. Tapi bagi kami di Kodam, melihat patung yang tidak sesuai, kita ganti dengan harimau yang baru, yang sesuai, yang merepresentasikan," kata Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Kolonel Arh Desi Arianto kepada Liputan6.com, Jumat, 17 Maret 2017.

Desi tak menjelaskan kapan patung harimau garang itu resmi menggantikan posisi si macan lucu. Namun, ia menyatakan perintah Pangdam III/Siliwangi untuk mengganti patung harimau dengan yang lebih representatif sebagai bagian dari sanksi kepada anak buah yang lalai.

"Ditegur saja itu sudah termasuk sanksi bagi prajurit," kata dia.

Atas kasus tersebut, Desi mewakili Kodam III/Siliwangi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat. Menurut dia, meme-meme yang tersebar di media sosial menunjukkan bahwa rakyat peduli dengan TNI.

Ia juga menegaskan patung harimau yang dipasang di depan kantor TNI di wilayah Kodam III/Siliwangi memiliki standar. Setiap patung harimau, kata dia, semestinya mencerminkan karakter gagah, arif dan bijaksana, seperti simbol harimau yang menjadi teman Prabu Siliwangi itu.

"Patung itu ada standarnya, tapi mungkin terlewat. Kita akan evaluasi. Kalau buat patung atau simbol, kita sesuaikan dengan aturan. Kalau pun gandeng seniman, kita akan gandeng seniman yang kompeten," kata Desi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.