Sukses

Aksi Kejar-kejaran Patroli Natal dengan Minibus Mencurigakan

Tak kalah gesit, pelaku yang tahu dikejar polisi pun tancap gas dan berusaha menghilangkan jejak

Liputan6.com, Cilacap - Sebuah minibus melesat kencang di Jalan Nasional Selatan (JLS) Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap menuju arah Kota Majenang, Sabtu malam 23 Desember 2017, atau sehari sebelum Misa Natal 2017.

Tim Halilintar Kepolisian Resor (Polres) Cilacap yang malam itu berpatroli pun curiga. Pasalnya, minibus itu terlihat bermuatan penuh, namun dipacu dengan kecepatan tinggi.

Tak menunggu waktu, Tim Halilintar langsung tancap gas dan mengejar minibus yang berlari kesetanan. Di Jalan Raya Cilempuyang, Cimanggu, Tim Halilintar berhasil memepet dan menghentikan mobil ini.

Benar saja, setelah digeledah, mobil bernomor polisi Pol D 1276 RP itu penuh dengan muatan miras berbagai merek. Diduga, miras ini akan dijual pada libur panjang Natal, terutama pada perayaan tahun baru 2018.

“Yang membuat curiga mobil dengan muatan penuh, melaju dengan kecepatan tinggi menuju arah Majenang," kata Pimpinan Tim Halilintar, Inspektur Dua Koiman, Minggu, 24 Desember 2017.

Lantas, ratusan botol miras beserta kendarannya disita sebagai barang bukti dan disimpan di Markas Polsek Majenang. Pengemudi minibus, AB, warga Desa Sindangsari Kecamatan Majenang pun ditangkap.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Antisipasi Gangguan Keamanan pada Natal dan Tahun Baru

Koiman mengungkapkan, sebelumnya kepolisian telah menerima aduan masyarakat tentang maraknya peredaran minuman keras (miras) di wilayah Cilacap, terutama bagian barat.

Informasi lainnya menyebut, bakal ada pengiriman minuman keras (miras) dalam jumlah besar ke wilayah ini. Miras itu dikirim dari kabupaten lain di timur wilayah Cilacap. Berbekal informasi tersebut Tim Halilintas mengintensfkan patroli di jalur Banyumas-Cilacap.

Kapolres Cilacap, AKBP Djoko Julianto mengapresiasi keberhasilan tim yang berhasil menggagalkan penyelundupan miras ke wilayah Cilacap. Penggagalan itu dinilai bisa mencegah kejahatan yang bersumber dari minuman keras jelang Natal dan tahun baru.

Adapun pada pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018 ini, kepolisian mengerahkan 700 personel polisi. Sedangkan jumlah pasukan pengamanan gabungan berjumlah 1200 personel.

Selain Polri, pengamanan Natal dan tahun baru juga melibatkan TNI, Pemda Cilacap dan sejumlah Organisasi Kemasyarakat (ormas) keagamanaan, seperti Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Cilacap dan Komando Keamanan (Kokam) Muhammadiyah.

3 dari 3 halaman

Pencuri Mobil Apes Tabrak Tebing Jalan

Aksi Kejar-kejaran antara polisi dengan penjahat juga terjadi di Jalan Raya Wonosobo-Temanggung, Jawa tengah. Polisi mengejar pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

Sebelumnya, seorang anggota polisi, Iptu Imam Masruchi mendapat laporan seorang warga Reco, Andi Purwanto, yang baru saja kehilangan mobil pikap bernomor Polisi AA1947KT.

Begitu mendengar laporan, Imam pun terpaksa meninggalkan tugasnya dan menyerahkan ke personel lainnya untuk mengatur lalu lintas dalam Operasi Lilin Candi 2017 di Pos Polisi Kertek, Wonosobo dan langsung mengejar ke arah Parakan, Temanggung, sebagaimana dilaporkan oleh korban.

Tak kalah gesit, pelaku yang tahu dikejar polisi pun tancap gas dan berusaha menghilangkan jejak. Di tengah pengejaran, Imam mendapat informasi bahwa pelaku masuk ke jalan kampung di Kwadungan Gunung.

Tetapi, di jalan kampung ini pelaku kena apes. Saat mengebut di jalan kampung yang sempit diduga pelaku tidak bisa mengendalikan laju mobil curian sehingga menabrak tebing jalan dan masuk ke sawah warga. Pelaku pun pingsan.

“Pelaku terbentur kepalanya pada dasbord mobil dan berhasil ditangkap,” ucap Kapolsek Kertek, AKP San Marino, Minggu, 24 Desember 2017.

Dibantu warga setempat, pelaku, T dikeluarkan dari KBM curian. Lantas, pelaku dibawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Wonosobo. Adapun mobil curian disita di Markas Polsek Kertek.

“Untuk keterangan lebih lanjut masih menunggu proses penyelidikan,” ucap San Marino.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.