Sukses

Pencuri Beras di Jember Tewas Kesetrum Listrik

Liputan6.com, Jember - Upaya pemuda mencuri beras di penggilingan padi milik tetangganya di Desa Curah Takir, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, berakhir tragis.

Pemuda yang diketahui bernama Hanafi, warga Dusun Krajan 1, Desa Curah Takir, sekitar 25 kilometer ke arah selatan Kota Jember), tewas dalam posisi setengah berdiri. Pemuda berusia 20 tahun itu tersengat aliran listrik di sebuah gudang penggilingan padi, Sabtu, 16 Desember 2017 ketika akan mencuri beras.

"Tersangka tewas dengan luka bakar akibat sengatan aliran listrik hampir di sekujur tubuhnya. Kondisi badan Hanafi sudah masuk ke dalam dinding gedek (anyaman bambu)," kata Kapolsek Tempurejo, AKP Suhartanto.

Suhartanto menjelaskan, berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pelaku memasuki penggilingan padi melalui belakang gudang dengan membuka dinding gedek menggunakan palu. Dia kemudian masuk ke dalam gudang melalui celah dinding yang sudah dicungkil tersebut.

"Baru separuh badan masuk, dia tersengat jebakan aliran listrik tegangan tinggi yang dipasang pemilik gudang. Akibatnya sekujur badan pemuda 20 tahun tersebut mengalami luka bakar," kata mantan KBO Reskrim Polres Jember ini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jebakan Pemilik Gudang

Kapolsek Tempurejo, AKP Suhartanto, melanjutkan, pemilik gudang sengaja memasang jebakan aliran listrik karena sering terjadi kehilangan barang-barang di dalam gudangnya. Hal ini untuk mengetahuinya siapa sebenarnya yang sering melakukan tindak pencurian di dalam gudang penggilingan padi tersebut.

"Rupanya, upaya memasang jebakan menuai hasil. Pada Sabtu pagi hari, sekitar pukul 06.30 WIB, ditemukan seorang pria dengan posisi setengah berdiri tak bergerak di sela-sela dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Lelaki belia ini sudah meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik," ucapnya.

Jenazah lelaki yang akan melakukan percobaan pencurian itu diketahui pertama kali oleh seorang pelajar yang hendak ke sekolah. Pelajar ini kebetulan melintas di sekitar TKP.

"Ada mayat di belakang penggilingan padi, yang diberitahukan kepada warga, dan selanjutnya dilaporkan ke pihak Kepolisian Sektor Tempurejo," ujar Suhartanto.

Dia menegaskan, dari hasil olah TKP, yang didukung dengan keterangan saksi dan hasil visum dokter, tidak ada tanda-tanda penganiayaan oleh orang lain.

"Pelaku meninggal dunia karena tersengat aliran listrik saat melakukan percobaan pencurian," dia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.