Sukses

Bego Pendem Merapi Longsor, Korban Terkubur

Liputan6.com, Magelang - Longsor di penambangan pasir liar kaki gunung Merapi kembali terjadi, senin (18/12/2017). Kali ini lokasi berada di titik yang dikenal sebagai "Bego Pendem".

Belasan orang tertimbun dan langsung dievakuasi. Dikabarkan ada delapan orang yang tewas akibat peristiwa ini. Sebelumnya longsor juga terjadi di beberapa titik lain penambangan liar dengan alat berat.

Menurut beberapa saksi mata, jumlah pekerja yang berada di area pertambangan galian c yang sebenarnya sudah ditutup ini ada belasan orang. Empat orang berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia. Seluruh korban yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke RSUD Muntilan.

"Ada yang anggota tubuhnya terpisah dan sampai sekarang masih dicari," kata Warnadi, salah satu penambang saat dihubungi via ponselnya.

Warnadi mengaku tidak tahu kronologinya. Ia datang ke lokasi tersebut setelah mendengar kabar dari sesama penambang.

Titik longsor yang disebut "Bego Pendem" ini sesungguhnya sebuah area penambangan galian C yang sudah ditutup karena termasuk  penambangan pasir liar. Masuk Desa Kaliurang Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Pasca ditutup, lokasi ini sempat dikelola oleh PT Surya Karya Sejahtera yang dimiliki pengusaha bernama Suryo.

Tempat itu disebut "Bego Pendem" karena ketika banjir lahar tahun 2010, ada alat berat backhoe (bego) yang hilang terpendam dan tak bisa ditemukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

10 Korban Longsor Bego Pendem

Adapun korban yang sudah ditemukan masing-masing adalah :

1. Zaenuddin warga dusun Kemburan Jumoyo, Magelang (tewas).

2. Iwan Dwi warga dusun Kemburan Jumoyo, Magelang (tewas).

3. Herman warga dusun Kudusan Kecamatan Grabag, Magelang (luka).

4. Sukaedi warga dusun Kudusan Kecamatan Grabag, Magelang (luka).

5. Nur Kholik warga dusun Kudusan Kecamatan Grabag, Magelang (luka).

6. Harsoyo warga Ngeren, Grabag Magelang (luka).

7. Asnawi warga Garungan, Grabag, Magelang (luka).

8. Samsuri, warga dusun Jamblangan Srumbung Magelang (luka).

9. Royani, warga dusun Jamblangan Srumbung Magelang (luka).

10. Suyatno warga Godean Sleman (luka).

Selain 10 korban yang sudah teridentifikasi, ada korban lain yang belum diketahui identitasnya, baik korban luka maupun tewas. Data di BPBD Kabupaten Magelang menyebutkan jumlahnya 8 korban luka dan 4 meninggal dunia.

Belum ada keterangan resmi dari BPBD Kabupaten Magelang, Basarnas, maupun kepolisian. Namun semua membenarkan adanya peristiwa ini.

"Sabar ya. Data masih simpang siur. Yang utama kita tangani korban dulu," kata Eko dari BPBD Kabupaten Magelang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.