Sukses

Longsor di Manado Hanyutkan Bocah ke Sungai

Seorang bocah terseret arus sungai ketika jalan di Kecamatan Pall Dua, Manado tiba-tiba ambles.

Liputan6.com, Manado - Seorang bocah, Marselah (5) ditemukan tewas setelah diterjang longsor dan terseret arus sungai Sawangan, Minggu 17 Desember 2017 sekitar pukul 13.30 WITA di dekat jembatan Maesa, Kecamatan Tikala, Manado. Jasad korban ditemukan Basarnas.

Peristiwa malang yang menimpa bocah itu berawal ketika, Sabtu, 16 Desember 2017, petang sekitar pukul 17.30 Wita, korban bersama ibu dan ayahnya melintas dengan mengendarai sepeda motor di Jalan Rutan, Kelurahan Malendeng, Kecamatan Pall Dua, Manado.

Ketika di atas sepeda motor, tiba-tiba tanah longsor. Korban terseret masuk ke sungai dan dibawa arus. Pencarian pun dilakukan terhadap bocah malang itu.

Salah satu saksi mata, Mansur, mengatakan saat terjadi longsor dirinya hanya melihat motor yang jatuh ke sungai. Namun ia tidak melihat kalau ada orang yang jatuh ke bawah sungai.

"Saya tidak melihat kalau ada orang jatuh ke sungai. Karena, saat itu juga saya, jatuh terkena longsor. Sehingga saya lari untuk menyelamatkan diri," ujar Mansur.

Tim Basarnas bersama warga terus berupaya mencari korban. Karena tak menemukan korban di bekas longsoran itu, akhirnya tim menyisir Sungai Sawangan. Sekitar pukul 13.30 WITA ,Tim Basarnas berhasil menemukan korban di sungai tepatnya di dekat Jembatan Maesa, Kecamatan Tikala.

Saat ditemukan korban dalam keadaan sudah tak bernyawa lagi. Kemudian Tim yang ada langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit Bhayangkara. "Korban sudah ditemukan dan dievakuasi," ungkap Kapolresta Manado, Kombes Pol Hisar Siallagan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Nenek dan Cucu Korban Longsor Yogya Tewas dalam Posisi Berpelukan

Cuaca buruk yang terjadi sebulan belakangan ini juga menyebabkan longsor di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Hujan yang nyaris tiada henti selama tiga hari menimbulkan longsor di Kampung Jlagran, RT 01 RW 01, Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Longsor ini menewaskan tiga orang, yaitu Barjono (70) dan sang istri Ambar (40), serta Aurora, bayi berusia tiga bulan yang merupakan cucu Barjono. Menurut Kapolresta Kota Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono, mereka tewas tertimbun longsoran.

Petugas evakuasi menemukan dua jenazah korban longsor di dalam sebuah kamar. "Keduanya ditemukan dalam kondisi tertimbun material longsor. Masih mencari seorang korban lagi," ucap dia, Selasa (28/11/2017) malam.

Tommy menjelaskan, tim evakuasi menemukan jenazah Ambar dan bayi bernama Aurora. Evakuasi dilakukan dengan hati-hati, berharap agar korban ditemukan dalam kondisi selamat.

"Sayang, ternyata keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kedua korban langsung kami bawa ke RS Bhayangkara," ujar Tommy.

3 dari 3 halaman

Ditemukan Tewas dalam Posisi Berpelukan

Adapun salah seorang anggota tim evakuasi longsor, Seto Satria, mengatakan bahwa kedua korban yang ditemukan tim dalam kondisi berpelukan. Ambar sang nenek ditemukan sedang mendekap seolah melindungi cucunya Aurora.

"Jenazah perempuan dewasa ditemukan tengah memeluk bayi perempuan. Bayi perempuan dilindungi dalam pelukannya," katanya.

Seto menjelaskan, kedua jenazah ditemukan itu di kamar bagian belakang rumah. Kedua jenazah ditemukan masih ada bekas timbunan tanah yang menempel. Satu jenazah masih dalam pencarian.

"Dua jenazah berhasil dievakuasi sekitar pukul 17.00 WIB. Masih mencari seorang jenazah lagi yang masih tertimbun di salah satu sudut rumah," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.