Sukses

Catat, 6 Destinasi Wisata Andalan Menuju Visit Bengkulu 2020

Bengkulu memiliki potensi destinasi pariwisata yang lengkap. Pemerintah intensif menyongsong Visit Bengkulu Years 2020.

Liputan6.com, Bengkulu - Pemerintah Provinsi Bengkulu memasang target untuk menjadikan wilayah ini sebagai daerah tujuan wisata dengan mengusung tema Visit Bengkulu Years 2020. Artinya pada tahun 2020 nanti, Bengkulu sudah siap menerima kunjungan para wisatawan lokal maupun manca negara.

Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, tahun 2020 nanti Bengkulu sudah sangat siap dengan semua infrastruktur dan kemasan yang memiliki nilai jual parisiwata tinggi. Masyarakat Provinsi Bengkulu juga diminta untuk mempersiapkan diri dan mental melayani para wisatawan yang berlibur ke Bengkulu.

"Semua harus siap, sarana, prasarana termasuk mental masyarakat Bengkulu," ujar Rohidin, Jumat 8 Desember 2017.

Bengkulu memiliki potensi destinasi pariwisata yang lengkap. Utamanya wisata alam, wisata kebangsaan, wisata sejarah kolonial, wisata budaya serta destinasi khas berupa batik kain besurek dan kopi Bengkulu yang sudah mulai dikenal khalayak luas.

Berikut enam destinasi pariwisata andalan yang dimiliki Bengkulu menyongsong tahun kunjungan wisata 2020.

 

Saksikan tayangan video pilihan berikut ini:

 

 

 

 

 

1. Wisata Alam

Bengkulu memiliki potensi keindahan alam yang terbilang lengkap, Ikon wisata Pantai Panjang yang berada di jantung Kota Bengkulu menyuguhkan panorama matahari terbenam atau sunset berwarna kuning keemasan. Di lokasi ini juga terdapat jajaran cemara laut yang membentang sepanjang 16 kilometer dan menyajikan kuliner khas.

Pantai Panjang juga terdapat fasilitas untuk olah raga terpadu yang disebut Sport Centre. Lokasi ini juga memiliki pantai berpasir putih dengan ombak yang menjanjikan bagi para penggemar oleh raga selancar atau Surfing.

Bengkulu juga memiliki Danau yang terletak di dalam kota. Danau Dendam Tak Sudah yang berada di Kelurahan Dusun Besar, Kecamatan Singaran Pati itu dapat ditempuh hanya beberapa menit saja dari pusat kota.

Jika ingin lebih jauh, kita bisa menuju Danau Mas Harun Bestari yang terletak di Kabupaten Rejang lebong yang bisa kita datangai dengan menempuh perjalanan selama 3 jam melalui jalur darat.

Kabupaten Rejang Lebong juga memiliki wisata pegunungan yang terletak di Gunung Kaba. Atau jika hanya ingin merasakan suasana pegunungan, kita boleh menjajal perkebunan Teh Naga Hitam atau Olong dia kawasan perkebunan Teh Kabawetan yang terletak di Kabupaten Kepahiang.

Di sini kita juga bisa menjangkau Air Terjun Sengkuang yang berada tidak jauh dari perkebunan teh. Puluhan air terjun lain juga dimiliki Bengkulu di beberapa kabupaten yang tidak terlalu jauh dari perkotaan.

2. Wisata Kebangsaan

Sejarah mencatat bahwa Bengkulu berperan besar bagi kemerdekaan Indonesia. Bung Karno sang proklamator pernah diasingkan pada tahun 1938 hingga 1942. Ibu negara pertama Republik Indonesia Fatmawati Sukarno adalah putri Bengkulu. Dari tangan beliau, Sang Saka Merah Putih dijahit untuk dikibarkan pertama kali tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.

Destinasi wisata kebangsaan ini bisa kita jajal jika berkunjung ke Bengkulu. Rumah pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Sukarno Hatta Kelurahan Anggut Atas akan membawa anda bernostalgia untuk membangkitkan rasa nasionalisme.

Di sepanjang jalan menuju rumah pengasingan Bung Karno terdapat pusat jajanan oleh oleh khas Bengkulu. Mulai dari makanan, kerajinan tangan hingga busana dan pernak pernik dengan sangat mudah bisa kita dapatkan.

Karya arsitektur Bung Karno juga bisa kita datangi di beberapa lokasi. Salah satu yang paling menarik adalah bangunan Masjid Jamik yang terletak di persimpangan jalan Ahmad Yani dan Jalan Jendral Suprapto. Masjid yang merupakan buah karya sang proklamator ini masih berdiri kokoh dan terus digunakan untuk beribadah.

Destinasi wisata kebangsaan lain juga bisa kita temui saat mengunjungi kediaman ibu negara Fatmawati Sukarno yang terletak di Kelurahan Penurunan. Ragam ornamen mulai dari karya seni, foto dokumentasi hingga mesin jahit bendera merah putih bisa kita temui di sini.

3. Wisata Sejarah

Provinsi Bengkulu juga memiliki destinasi wisata sejarah andalan. Sejarah mencatat, Bengkulu sempat dijadikan basis pertahanan militer bangsa kolonial khususnya Inggris. Sebelum ditukar dengan Singapura kepada Belanda, pasukan yang pernah dipimpin Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles tersebut bercokol di negeri yang dikenal dengan nama Bumi Rafflesia ini selama hampir dua ratus tahun.

Pemerintahan kolonial Inggris membangun dua buah Benteng pertahanan disini, pertama Fort York yang berada di Muara Pasar Bengkulu dan Fort Marlborough yang dibangun pada tahun 1714 hingga 1741. Satu bangunan lain juga terdapat di seberang Fort Marlborough yaitu monumen Thomas Parr atau oleh warga lokal disebut Tugu Bulek.

Destinasi wisata sejarah lain yang masih berada di sekitar kawasan Fort Malborough adalah kawasan China Town atau perkampungan kaum tionghoa. Banyak bangunan lama khas negeri China masih dipertahankan. Termasuk satu bangunan Wihara Budha Yana tetap berdiri kokoh dan dimanfaatkan para pemeluk agama Budha untuk beribadah.

Sedikit bergeser ke arah pantai, kita bisa berwisata di bekas pelabuhan lama atau biasa disebut Boom. Di sini juga terdapat satu gundukan tanah dengan tugu yang disebut Tapak Paderi. Dinamakan Tapak Paderi karena Pasukan Paderi yang datang dari Sumatera Barat untuk membantu warga lokal mengusir penjahah, konon mendarat untuk pertama kalinya di kawasan ini.

4. Wisata Budaya

Kebudayaan yang dimiliki dan berkembang di Bengkulu sangat lekat dengan sejarah Islam masa lalu. Jika ingin merasakan suasana budaya keislaman, Bengkulu adalah tempat yang tepat.

Setiap tanggal 1 hingga 10 Muharram atau bertepatan dengan tahun baru Islam. Masyarakat Bengkulu akan menjalankan tradisi Tabut untuk mengenang pertempuran di Padang Karballa yang menewaskan cucu nabi Muhammad Hasan Husein.

Selain upacara ritual yang dilaksanakan warga Kerukunan Keluarga Tabut Bencoolen, pemerintah daerah Bengkulu juga menggelar event Festival Tabut. Ragam kesenian yang dikemas dalam seni pertunjukan akan disajikan selama sepuluh hari berturut turut.

Puncaknya, pada tanggal 10 Muharram, akan dilakukan prosesi pembuangan Tabut di sekitar makam Syah Burhanuddin Senggolo di Kelurahan Padang Jati.

Seni tradisi lain yang hanya dimiliki oleh Bengkulu adalah permainan alat musik Dhol. Gendang perkusi yang dimainkan secara masal tersebut bahkan sudah mencatatkan diri sebagai pemegang rekor dunia alat musik kategori Superlatif. Atau permainan alat musik yang terukur dan tidak dimiliki daerah lain di dunia.

Selain Tabut, Bengkulu juga memiliki keragaman budaya yang berkembang di kehidupan 6 suku besar di Provinsi Bengkulu. Keenam suku tersebut adalah Mukomuko, Pekal, suku Rejang, Serawai, Lembak dan Enggano. Perbedaan pola interaksi dan bahasa namun tetap menjaga persatuan, menjadikan nilai jual pariwisata tersendiri.

5. Batik Kain Besurek

Bagi Anda penyuka busana khususnya batik, Bengkulu memiliki batik yang sangat unik. Ornamen kaligrafi tulisan arab tanpa makna dipadu motif lokal seperti Bunga Raffelsia dan fauna lokal bisa anda temui di Bengkulu.

Pemerintah Kota Bengkulu bahkan sudah menetapkan setiap tanggal 18 November diperingati sebagai hari Batik Kain Besurek. Para pekerja dan murid sekolah diwajibkan mengenakan Batik tersebut dalam beraktifitas.

Setiap bulan November hingga Desember, Kota Bengkulu menggelar karnaval busana yang melibatkan ribuan masyarakat dengan beragam kreasi. Karnaval yang disulap menjadi catwalk jalanan sepanjang dua kilometer tersebut selalu dijejali para peserta hingga penonton yang antusias.

Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan memastikan, Bengkulu Kain Besurek Fashion Carnival ini menjadi agenda tahunan yang akan terus digelar seiring tekad memajukan dunia kepariwisataan Bengkulu. Puluhan ribu masyarakat yang turun ke jalan pada saat karnaval digelar membuktikan bahwa Batik Kain Besurek sangat dicintai warga.

"Ini salah satu nilai jual pariwisata, kita pastikan akan terus digelar," tegas Helmi Hasan.

 

6. Kopi Bengkulu

Bengkulu sebagai daerah yang berada di punggung Bukit Barisan dan membentang sepanjang 575 kilometer memiliki potensi kopi rakyat yang sedang berkembang. Luasan kebun kopi yang mencapai 90 ribu hektare menjadikan daerah ini sebagai salah satu wilayah penghasil kopi terbesar di Indonesia.

Kopi Bengkulu dikenal memiliki aroma khas dan rasa yang enak. Delapan kabupaten penghasil kopi ini mampu menghasilkan biji kopi berkualitas premium lebih dari 90 ribu ton setiap tahun. Sayangnya hingga saat ini Bengkulu masih belum mampu melakukan ekspor kopi sendiri.

Cita rasa kopi Robusta dari Kabupaten Kepahiang dipastikan akan membuat Anda ketagihan. Kepahiang yang berada di ketinggian 800 hingga 1.300 meter dari permukaan laut dinilai sangat cocok untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi.

Wilayah lain penghasil utama kopi Bengkulu adalah Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Lebong, Bengkulu Utara, Seluma dan Kaur. Selain jenis robusta, juga dikembangkan kopi jenis Arabica, Vietnam Coffee Stek dan kopi turunan yang sudah difermentasi hewan seperti musang, kalong, burung dan binatang lain.

Keragaman produk kopi ini tentu saja menjadi tawaran menarik yang lain jika anda berkunjung ke Bengkulu. Beberapa kedai kopi yang tersebar di Kota Bengkulu hingga kabupaten dan pelosok pedalaman dipastikan akan memuaskan hasrat minum kopi anda.

"Unik, beragam, yang pasti semuanya fresh coffee," kata ketua Komunitas Kopi Bengkulu Heri Supandi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.