Sukses

'Kunjungan Terakhir' Bapak pada Tahanan Anak Usai Menjadi Jenazah

Tahanan anak itu tak diizinkan melihat jenazah bapaknya di rumah. Warga akhirnya mendatangkan jenazah bapak itu ke tahanan.

Liputan6.com, Palopo - Tangis Aksan Prayogi (16), tahanan kasus narkoba di Polres Palopo, Sulawesi Selatan, tak terbendung saat jenazah bapaknya, Nurdin (37), tiba di Polres Palopo.

Jenazah Nurdin terpaksa digotong puluhan orang dari rumahnya di Tanjung Ringgit, Kecamatan Wara Timur, Kabupaten Palopo, menuju Mapolres Palopo untuk dilihat anaknya terakhir kali sekaligus berpamitan. Aksa saat ini berstatus tahanan Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polres Palopo.

Warga menggotong jenazah Nurdin untuk dilihat anaknya, Aksan, karena pihak Satnarkoba Polres Palopo sebelumnya tak mengizinkan Aksan untuk menemui jenazah bapaknya sebelum dimakamkan pada Rabu, 6 Desember 2017.

Setelah dilihat anaknya, jenazah Nurdin kemudian langsung dibawa ke tempat pemakaman umum yang berlokasi tak jauh dari kediamannya.

Wakil Kepolisian Resor (Wakapolres) Palopo, Kompol Woro Susilo, mengatakan pihaknya tidak ingin mengambil risiko dengan mengizinkan Aksan melihat bapaknya yang sudah meninggal untuk terakhir kalinya di rumah.

"Alasan kami takut dia (Aksan) kabur. Ini sangat berisiko," kata Woro, via telepon, Kamis, 7 Desember 2017.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teriakan Histeris Warga

Ia berharap pihak keluarga korban mengerti atas kebijakan yang ditempuh oleh jajarannya. Apalagi, saat ini Aksan masih dalam proses hukum kasus narkoba.

"Kemarin kami sudah memberikan kebijakan dengan mempertemukannya di Mapolres," ucap Woro.

Sebelumnya, puluhan warga Palopo mendatangi Mapolres Palopo yang terletak di Jalan Opu To Sappaile, Kecamatan Wara, Kota Palopo, dengan membawa jenazah Nurdin, warga Tanjung Ringgit, Kecamatan Wara Timur, Kabupaten Palopo.

Jenazah Nurdin dipertemukan dengan anaknya, Aksan yang ditahan di Mapolres Palopo usai disalatkan di masjid dekat rumahnya di Tanjung Ringgit. Jenazah dibawa menggunakan ambulans, sementara iring-iringan pelayat berjalan kaki dari rumah duka.

Setibanya di halaman Mapolres Palopo, para pelayat sempat berteriak histeris dan menyesalkan kebijakan Polres Palopo yang tidak memberikan izin kepada Aksan untuk terakhir kalinya menemui bapaknya sebelum dimakamkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.