Sukses

Kisah Sengatan Lebah Beracun di Gunung Penanggungan

Salah satu korban sengatan lebah beracun di Gunung Penanggungan, sempat mendengar teriakan minta tolong sebelum diserang.

Liputan6.com, Mojokerto – Delapan pendaki Gunung Penanggungan jalur Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terpaksa dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) puskesmas setempat. Para pendaki asal Jombang ini diserang kawanan lebah beracun di tengah perjalanan, Sabtu petang, 2 Desember 2017.

Risti Puspita Rahayu (18), salah satu korban menuturkan, insiden tersebut terjadi saat dia dan rombongannya dalam perjalanan turun dari puncak Bukit Bayangan menuju pos empat jalur pendakian.

Di tengah perjalanan, mereka mendengar suara minta tolong. Namun, saat mencoba menghampiri suara itu, tiba-tiba ratusan lebah menyerang mereka.

"Mau pendakian turun, ada yang minta tolong gitu, kirain jatuh atau apa, saya samperin malah ada banyak lebah-lebah yang datang," kata gadis asal Mojoagung itu.

Untuk mengusir lebah-lebah itu, lanjut Risti, mereka mencoba menyalakan api. Namun, serangga beracun tersebut tidak kunjung pergi. Jumlah mereka justru semakin banyak.

Tak lama, Risti dan sejumlah temannya itu merasa pusing dan mual. Hari (25), teman Risti, sempat terjatuh dan pingsan akibat efek dari serangan lebah beracun itu.

"Turunnya saya masih kuat jalan sendiri, tapi teman saya, Hari, harus ditandu soalnya tadi tiba-tiba jatuh," ucap Risti.

Ketua LMDH Desa Tamiajeng, Jamil (64) mengatakan dari delapan korban sengatan lebah, empat orang harus segera dievakuasi ke puskesmas karena kondisinya yang mengkhawatirkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sengatan Lebah Bisa Mematikan

Masing-masing korban yang dievakuasi bernama Risti (19) dan Fata Wijaya (25) warga Mojoagung, Jombang, Khozinul (17) pendaki asal Malang, serta Hari (26) pendaki asal Probolinggo.

"Untuk yang empat korban lagi masih proses evakuasi oleh petugas SAR Penanggungan," tutur Jamil.

Sementara itu, bidan Puskemmas Trawas, Rila Dianita menjelaskan, empat korban kini sudah dapat perawatan medis. Para korban mengeluh kesakitan karena tersengat lebah hampir seluruh bagian badannya, terutama di bagian kepala.

"Korban masih mengeluh pusing, mual, dan panas. Apalagi, jenis lebah ini juga beracun," katanya.

Rila mengungkapkan, serangan lebah di Gunung Penanggungan sempat membuat salah seorang warga setempat meninggal dunia, beberapa waktu lalu. Meski belum bisa memastikan apakah jenis lebahnya sama dengan yang menyengat pendaki, ia lega karena para korban sengatan lebah terakhir bisa segera ditolong.

"Untungnya, korban-korban ini langsung bisa ditangani. Karena reaksi sengatan lebah ini bisa langsung, bisa tidak. Kalau korban sebelumnya juga begitu. Sempat dirawat, dibawa pulang. Tidak tahunya akhirnya meninggal," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.