Sukses

Hore, BBM Satu Harga di Nias dan Mentawai

Pengoperasian SPBU BBM Satu Harga di wilayah terdepan, terluar, dan terpencil, termasuk Nias dan Mentawai.

Liputan6.com, Gunung Sitoli - PT Pertamina (Persero) terus melaksanakan program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Total, Pertamina sudah meresmikan pengoperasian empat SPBU di Sumbagut yang merupakan bagian dari program BBM satu harga.

Manager Regional Retail Fuel Marketing MOR I PT Pertamina (Persero) Agus Taufik Harahap mengatakan, terbaru ada dua titik meliputi SPBU Kompak 16.228.023 di Desa Onolimbu, Kecamatan Lahomi, Kabupaten Nias Barat dan SPBU Kompak 16.253.121 di Tua Pejat KM 12, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Pasokan BBM untuk Lahomi Nias Barat bersumber dari TBBM Gunung Sitoli yang berjarak sekitar 58 km dengan menggunakan moda transportasi mobil tangki. Adapun pasokan untuk Sipora Utara bersumber dari TBBM Teluk Kabung yang berjarak sekitar 145 km dengan tiga moda, yaitu mobil tangki, kapal, dan pikap.

"Dengan tambahan dua titik tersebut, berarti telah ada empat titik SPBU BBM satu harga dari sembilan titik yang ditargetkan di Sumbagut tahun ini," kata Agus, Senin (4/12/2017).

Sebelumnya Pertamina bersama mitranya telah mengoperasikan dua titik SPBU BBM satu harga, yaitu SPBUN di Desa Telo, Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, dan SPBU Kompak di Desa Saibi Samuk, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Dengan pengoperasian tersebut, Pertamina secara konsisten menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui pengoperasian SPBU BBM Satu Harga di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).

"Keberadaan SPBU di wilayah tersebut sangat vital bagi upaya pemerintah mendongkrak perekonomian setempat," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Lama

Pengoperasian empat SPBU BBM satu harga dapat meringankan beban masyarakat karena kini masyarakat dapat merasakan harga resmi yang sama dengan wilayah lainnya di Indonesia. Dengan demikian, mobilitas masyarakat akan semakin tinggi dan lebih efisien, sehingga diharapkan perekonomian juga bergerak lebih cepat.

Sebelum adanya SPBU dari BBM satu harga, masyarakat di Lahomi, Nias Barat, yang menggunakan BBM untuk transportasi darat, laut dan usaha perikanan seharga Rp 9.000 per liter premium dan Rp 8.000 per liter solar.

Sementara di Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, yang digunakan untuk transportasi darat dan pertanian, premium Rp 10.000 per liter dan solar Rp 8.500 per liter. Dengan keberadaan SPBU-N dan SPBU Kompak di titik lokasi BBM satu harga, kini masyarakat bisa membeli premium dan solar masing-masing Rp 6.450 dan Rp 5.150 per liter.

Sinergi yang kuat dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan investor sangat diperlukan dalam merealisasikan salah satu bagian dari Nawacita. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.