Sukses

4 Fakta Menarik Tugu Yogya

Tugu Yogya menjadi bagian dari sumbu imajiner yang ‘mempertemukan’ Pantai Selatan, Kraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.

Yogyakarta - Selain keraton, Tugu Yogya selama ini dianggap sebagai simbol kebesaran Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berada di jantung kota, tugu yang bernama Pal Putih ini disebut-sebut sebagai "pancer" alias titik pusat daerah ini. Selain itu, Tugu Yogya juga menjadi bagian dari sumbu imajiner yang "mempertemukan" Pantai Selatan, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.

Layaknya bangunan-bangunan di Yogya, tugu juga memiliki mitos yang menyertainya. Konon siapa pun yang berfoto di tugu, maka akan muncul rasa rindu untuk kembali mengunjungi Yogya. Masih ada beberapa fakta lain seputar Tugu Yogya yang belum banyak diketahui masyarakat.

Berikut hal unik tentang bangunan bersejarah tersebut.

Bentuk Asli Golong Gilig

Tugu Yogya yang saat berdiri sebenarnya bukanlah bentuk asli dari bangunan tersebut. Awalnya tugu ini berbentuk slindris (Gilig) dan menyangga bola pejal (Golong) yang kemudian dinamai Golong Gilig.

Pada 1755 Sultan Hamengkubuwono (HB) I memprakarsai pembangunan Tugu Golong Gilig. Pada hakekatnya Tugu Golong Gilig berisi pesan HB I kepada seluruh Sentanadalem (keturunan raja), Abdidalem (pelayan raja) dan Kawuladalem (rakyat biasa) untuk selalu memelihara semangat kebersamaan yang pejal dan membulatkan tekad untuk menegakkan martabat.

Pernah Runtuh

Pada 1867 gempa hebat melanda Yogya dan Tugu Gilong Gilig sempat runtuh. Pemerintah Belanda yang saat itu menduduki Yogya memperbaiki Gilong Gilig di bawah pengawasan Pepatih Dalem Kanjeng Raden Adipati Danurejo V.

Badan tugu diubah menjadi persegi dan ujungnya dibuat meruncing. Belanda sengaja mengubah total Tugu Golong Gilig untuk menghancurkan persatuan antara keraton dan rakyat Mataram.

Tinggi Tugu Menyusut 10 Meter

Sejak Goling Gilig direnofasi ketinggian tugu juga menyusut 10 meter, yang dahulunya setinggi 25 meter kemudian dikurangi menjadi 15 meter. Tugu ini kemudian diresmikan Sri Sultan Hamengkubuwono VII pada tanggal 3 Oktober 1889 dan bernama De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.

Simbol Bintang Enam Sudut

Dalam Tugu Yogya terdapat beberapa simbol maupun tulisan dalam aksara Jawa. Salah satu simbol yang cukup terlihat yakni bintang dengan enam sudut, lambang ini disebut-sebut menyerupai Bintang David. Selain itu bentuk ujung Tugu Pal Putih juga menyerupai tanduk Unicorn, seekor kuda putih bertanduk dengan bentuk spiral yang meruncing di bagian ujungnya. 

Baca cerita menarik dari KRJogja lainnya di sini

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.