Sukses

Museum Keris Nusantara Terima Hibah 1.500 Koleksi

Selain hibah dari Kemendikbud, Museum Keris Nusantara juga menanti pemulangan 1.500 artefak dari Belanda.

Liputan6.com, Solo - Koleksi Museum Keris Nusantara di Solo, Jawa Tengah, bakal bertambah. Museum Keris ini akan menerima hibah 1.500 keris dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, telah melayangkan surat kepada Kemendikbud untuk mengambil hibah ribuan keris tersebut. Apalagi, sejauh ini, Museum Keris Nusantara baru memiliki koleksi 600 keris.

"Sebagian dari 1.500 keris yang dihibahkan itu merupakan sitaan dari Bea Cukai," ucap kepala daerah yang kerap disapa Rudy ini, Kamis, 23 November 2017.

Rudy menjelaskan, pihaknya akan melibatkan kurator keris dalam menata koleksi-koleksi hibah tersebut. Termasuk, saat mengambil keris di Kemendikbud, guna memastikan sejarah keris yang akan dibawa ke Museum Keris Nusantara.

"Nanti setelah dicek kurator, rangka keris langsung digrafir sebagai tanda. Proses pengangkutan menggunakan jalur darat karena kalau pakai pesawat enggak muat," ujar mantan wakil Jokowi semasa menjabat Wali Kota Solo ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemulangan Keris dari Belanda

Selain keris hibah hasil sitaan Bea Cukai, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga sudah mengajukan surat kepada pemerintah pusat untuk ikut merawat keris hibah dari Belanda. Pemkot Solo masih menunggu pemulangan 1.500 keris dari Belanda.

Pemkot Solo tertarik untuk merawat artefak keris yang diserahkan Belanda ke pemerintah. "Saya berharap dari 1.500 artefak yang akan dipulangkan dari Belanda terdapat keris yang bernilai tinggi. Kami juga tunggu keris hibah dari Presiden Jokowi," ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Adapun Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Pemkot Solo, Kinkin Sultanul Hakim menjelaskan, semua keris hibah dari pemerintah pusat ini akan dipajang di Museum Keris. Mengingat tempat terbatas, pihak museum akan memamerkan secara bergantian.

"Koleksi Museum Keris secara temporer akan diganti. Cara seperti ini juga untuk mengantisipasi kebosanan pengunjung museum," katanya.

Museum Keris Nusantara dibangun mulai tahun 2013 hingga 2016 dengan menggunakan anggaran dari APBN maupun APBD. Dana APBN diberikan secara bertahap.

Pada tahun 2013 menggunakan dana APBN Rp 7,9 miliar. Pada tahun 2014 menelan Rp 5,5 miliar dan 2015 sebesar Rp 8,6 miliar. Sedangkan dari APBD Kota Solo dianggarkan Rp 1,3 miliar. Peresmian museum berlangsung pada Agustus 2017 oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

3 dari 3 halaman

Presiden Jokowi Janji Serahkan Koleksinya

Sebelumnya, saat meresmikan Museum Keris Nusantara pada 9 Agustus 2017, Presiden Jokowi mengaku memiliki koleksi keris. Kepala Negara pun berjanji akan menyerahkan sejumlah koleksinya ke Museum Keris untuk disimpan dan dipamerkan.

"Saya sendiri memiliki banyak koleksi keris, tapi nanti yang saya berikan di museum ini, salah satunya yang diberikan oleh Perdana Menteri Belanda. Nanti akan saya bawa pas ke Solo," ujar dia.

Penyerahan keris koleksinya ini, kata Jokowi, karena ia tidak sanggup lagi merawat sendiri senjata khas Indonesia itu.

"Termasuk keris yang saya punya supaya disimpan di sini saja. Saya hibahkan dan biar dirawat oleh museum," Jokowi menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.