Sukses

Nenek di Pekanbaru Merinding Cium Aroma Misterius, Ternyata...

Sang nenek tidak mengetahui asal bau tersebut. Namun, ketika pagi hari, dia melihat warga sudah berkumpul di halaman tetangganya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Tumbuhnya bunga bangkai jenis Amorphophallus campanutalus di pekarangan rumah warga di Kota Pekanbaru sempat membuat seorang nenek bernama Ramiah merinding. Pasalnya, pada Senin, 20 November 2017 malam, dia mencium bau tak sedap seperti bangkai, tetapi tidak tahu asalnya.

"Saya kira ada bangkai apa gitu, baunya menyengat, merinding saya dibuatnya karena sudah gelap dan tidak tahu sumbernya di mana," kata nenek berumur 60 tahun lebih ini di tempat mekarnya bunga itu di Jalan Pemudi, Kelurahan Tirta Siak, Kecamatan Payung Sekaki, Selasa, 21 November 2017, siang.

Rasa takut Ramiah pun sirna ketika bangun pada pagi harinya. Dia melihat kerumunan orang berkumpul di halaman rumah tetangganya, Punatim, sambil mengelilingi pohon pisang yang sudah dipagari kayu.

"Rupanya ada bunga besar tumbuh di samping pohon pisang, bunga bangkai ternyata, makanya baunya sangat menyengat," kata Ramiah.

Penuturan Ramiah, beberapa hari sebelumnya dirinya tidak melihat ada bunga tumbuh di sekitar pohon pisang, meski sering mondar-mandir di lokasi itu. Hingga Senin magrib, dirinya juga tak melihat bunga setinggi sekitar 50 centimeter itu mekar.

"Hanya baunya saja yang tercium magrib kemarin, sebelumnya tidak melihat ‎ada yang tumbuh di pohon pisang itu," terang Ramiah.

Pantauan di lokasi, ada sekitar enam bunga yang tumbuh. Satu di antaranya sudah mekar, sementara sisanya masih berbentuk batang tumbuh dengan ukuran yang pendek. Baunya memang menyengat tapi tetap saja mengundang perhatian warga karena baru kali ini bunga bangkai tumbuh di lingkungan mereka.

Beberapa warga langsung melihat bunga itu secara dekat secara bergantian. Warga pun seolah mengantre melihatnya karena warga terus berdatangan, baik berjalan kaki ataupun menggunakan sepeda motor.

"Penasaran saja, katanya ada bunga bangkai besar, ingin liat walaupun baunya tak enak," terang seorang warga, Sari.

Bunga bangkai ini memiliki kelopak warna merah gelap dengan diameter hampir 50 centimeter. Tingginya juga demikian dengan batang yang lebih kecil. Sementara beberapa batang lainnya masih tumbuh dan menunggu giliran untuk mekar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bunga Bangkai Suweg

Sementara itu, Kepala Humas Balai Besar Konservasi Daya Alam Riau, Dian Indriarti menyebut bunga ini biasanya juga disebut Suweg dalam bahasa Jawa. Bunga ini masih satu marga dengan Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkairaksasa, baik itu Titanium dan Muelleri.

Suweg biasanya tumbuh dan banyak ditemukan di Asia Tenggara. Keberadaanya memang terbilang langka, tapi tidak termasuk golongan dilindungi, beda halnya dengan bunga bangkai seperti Titanium.

"Berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 yang dilindungi selain Titanium adalah Amorphophallus Decussilvae atau bunga bangkai jangkung," terang Dian.

Akhir-akhir ini, memang lagi musim bersemi bunga tersebut. Sebelumnya bunga bangkai jenis ini juga tumbuh di Kabupaten Indragiri Hulu, Rokan Hulu, dan Kabupaten Kampar. Bunga ini biasanya tumbuh di halaman rumah warga.

‎Selain bunga ini, tumbuh juga bunga bangkai berukuran hampir 4 meter beberapa waktu lalu di kawasan lindung Kabupaten Kampar. Kemudian menyusul beberapa bunga lainnya yang serupa di lokasi lain.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.