Sukses

Sopir Ojek Tertembak, Buntut dari Penumpangnya Digoda

Kuat dugaan, tembakan itu berasal dari anggota polisi yang ada di sekitar pangkalan ojek.

Liputan6.com, Kupang - Betis kiri Anton de Pinto alias Brendo, salah satu warga Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, terkena tembakan. Penyebab tertembaknya Brendo ini belum ada kejelasan. Kuat dugaan, Brendo ditembak polisi dari Polres Kupang di salah satu pangkalan ojek di Kupang. 

Kapolres Kupang, AKBP Adjie Indra Suwarna yang turun langsung ke lokasi kejadian berjanji akan mengusut tuntas penyebab utama kejadian tersebut.

Informasi yang diperoleh Liputan6.com, Selasa (21/11/2017), kejadian tertembaknya Brendo terjadi sekitar pukul 17.00 Wita. Penyebab utama kejadian ini pun masih simpang siur.

Versi Brendo, cerita bermula ketika ada salah seorang pemuda eks Timtim yang bermukim di sekitar Terminal Noelbaki mengangkut penumpang wanita yang hendak menuju Desa Dendeng.

Saat tiba di pertigaan Tilong, seorang pemuda mengusili penumpang wanita tersebut. Tukang ojek itupun menegur pemuda itu baik-baik. Tak terima ditegur, pemuda itu marah. Ia malah menganiaya tukang ojek tersebut.

"Tukang ojek itu kembali ke rumahnya di kawasan terminal dan menyampaikan apa yang dialaminya," ujarnya.

Selang beberapa menit, puluhan kerabat tukang ojek, mendatangi pemuda tersebut. Mereka bermaksud menanyakan perihal penganiayaan itu. Namun pemuda yang menghakimi tukang ojek itu sudah membubarkan diri.

"Mereka kesal dan bertindak anarkistis," kisahnya.

Tiba-tiba terdengar bunyi letusan senjata dari salah satu anggota polisi yang ada di sekitar lokasi. Mereka panik dan lari berhamburan termasuk Brendo. Saat berhamburan itu, sebutir peluru yang diduga dari polisi, bersarang di betis kiri Brendo.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Dijenguk Perwira Polisi

Brendo lantas dievakuasi ke kediamannya. Beberapa jam kemudian, perwira polisi mendatangi kediaman Brendo dan merujuk Brendo ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Terhadap kejadian ini, ratusan warga eks Timtim yang ada di kawasan Terminal Noelbaki keluar dari rumah.

Mereka tidak menerima kejadian itu. Beberapa tokoh eks Timtim berhasil meredam emosi para warga untuk tidak melakukan tindakan anarkistis dalam kejadian dimaksud.

Kapolres Kupang, Adjie Indra Suwarna sekitar mendatangi Pospol Noelbaki bersama beberapa perwira dan anggota untuk mengamankan situasi.

Kapolres kemudian meminta para tokoh eks Timtim yang ada di kawasan Terminal Noelbaki untuk duduk bersama membicarakan kejadian tersebut.

Hadir beberapa tokoh eks Timtim seperti Dawai, Agustino, Marcelino termasuk Kepala Desa Noelbaki. Para warga eks Timtim juga terlihat mengerumuni Pospol Noelbaki untuk mendengarkan perbincangan soal kejadian itu.

Salah satu tokoh eks Timtim, Agustini mengecam kasus penembakan aparat polisi kepada warga sipil. Kasus itu tak sepatutnya terjadi karena tugas polisi adalah mengayomi masyarakat. Ia meminta agar polisi yang menembak korban diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Kami cuma minta supaya polisi itu diproses sesuai hukum yang berlaku. Sekarang sudah terjadi maka kami percayakan melalui Pak Kapolres supaya kasus ini tidak boleh terjadi lagi," tegas Agustino. 

"Biasanya kalau ada kejadian seperti ini sesuai prosedur ada tembakan peringatan sebanyak tiga kali dan kalau tidak diindahkan barulah mengarahkan ke kaki. Ini yang terjadi langsung satu kali tembak mengenai kaki korban," tambah Agustino. 

Dia meminta supaya hukum ditegakkan sehingga tidak ada pihak lain yang berusaha memperkeruh suasana dan kasusnya melebar.Terhadap masukan ini, Kapolres mengatakan, pihaknya akan memproses kasus ini secara transparan.

Oknum anggota yang pada kejadian ini jika dalam penyidikan melakukan tindakan yang tidak prosedural maka akan diambil tindakan sesuai hukum yang berlaku.

Dirinya juga meminta para tokoh eks Timtim supaya menenangkan warga dan tetap tenang. 

"Biarlah kasus ini ditangani aparat kepolisian. Saya turun langsung dan percayakan pada saya. Saya akan proses oknum anggota yang bersalah. Saya minta supaya kita tetap jaga keamanan dan kedamaian sebagai saudara. Percayalah bahwa saya akan selidiki motif utama kejadian ini," kata Adjie.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.