Sukses

Remaja Ngawi Terseret Arus Bengawan Solo

Liputan6.com, Madiun - Seorang warga Ngawi, Jawa Timur yang masih berusia belasan tahun diduga hilang akibat terseret arus saat membantu orangtuanya mencari ikan di aliran Sungai Bengawan Solo dekat rumahnya.

Korban adalah Atmat Muhadi (16), warga Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Korban merupakan anak kedua dari pasangan Samuji dan Samini. Hingga Jumat petang, 17 November 2017, korban belum dapat ditemukan.

"Awalnya, keluarga dan warga sekitar yang mencari korban. Namun lama tidak ditemukan, kami akhirnya melapor ke BPBD dan instansi terkait untuk melakukan pencarian," ujar Kepala Desa Sidolaju Wage Supriyono, dilansir Antara.

Menurut dia, berdasarkan informasi dari keluarga dan warga sekitar, hilangnya korban bermula saat pasangan Samuji dan Samini yang merupakan orangtua korban bersama warga lainnya pergi ke tepian Bengawan Solo untuk mencari ikan.

Pada saat bersamaan, korban Atmat menyusul dan ikut membantu kedua orangtuanya mencari ikan di tepi Bengawan Solo yang tak jauh dari rumahnya.

Menjelang sore, orangtua korban dan warga lainnya pulang ke rumah karena arus sungai mulai deras dan permukaannya meningkat. Sementara, korban Atmat tetap tinggal di tepi sungai.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanda Khusus di Wajah

Orangtua korban kemudian merasa cemas karena hingga hari menjelang malam Atmat belum juga pulang ke rumah. Akhirnya, keluarga dan tetangga mencari ke lokasi tempat mencari ikan. Namun, yang bersangkutan tak ditemukan.

Beberapa jam mencari korban tak juga berhasil, keluarga akhirnya melapor ke kepala desa untuk meminta bantuan BPBD dan instansi berwenang. "Dari hasil pencarian warga dan aparat, korban hilang diduga karena terseret arus sungai Bengawan Solo," kata Kades Wage.

Sesuai infomasi keluarga, saat hilang korban mengenakan kaos hitam dan celana pendek. Selain itu, korban juga memiliki tanda khusus di wajah dan kepala.

Upaya pencarian korban melibatkan gabungan petugas BPBD Ngawi, tim Basarnas, warga setempat, dan puluhan relan tanggap bencana. Warga diminta berhati-hati saat beraktivitas di tepian Sungai Bengawan Solo. Saat curah hujan tinggi, arus dan debit air sungai meningkat hingga rawan bencana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.