Sukses

Diduga Terjangkit MERS, Pria Sumsel Meninggal Usai Pulang Umrah

Liputan6.com, Palembang - Seorang pasien diduga mengidap Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang dikenal juga dengan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan virus korona dari hewan unta, meninggal dunia di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang, Jumat, 17 November 2017, sekitar pukul 19.15 WIB.

Bidang Humas RSMH Hidayati mengatakan pasien itu KM (47), warga Kabupaten Ogan Ilir. Pasien tersebut diketahui sebelumnya sempat menjalankan ibadah umrah dan transit di Malaysia.

"Di Malaysia, pasien menunjukkan keluhan demam, batuk, dan pilek sehingga sempat mendapat penanganan dan diperiksa oleh laboratorium setempat. Hasilnya tercatat nonreaktif, sedangkan hasil rontgen menunjukkan pnemonia atau radang paru-paru," kata dia, dilansir Antara.

Namun, saat pulang ke Ogan Ilir, Sumsel, kondisi kesehatan pasien kembali menurun. Keluarga lalu mengantarkannya ke RSMH untuk ditangani kembali sebelum meninggal dunia.

Untuk memastikan dugaan MERS, dokter spesialis penyakit dalam RSMH, dr Linda Andriani mengatakan RSMH sedang memeriksa ulang di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Daerah.

"Sebelum hasil lab keluar, maka diagnosis sementara terkena penyakit radang paru-paru," kata dia.

Hanya berselang beberapa jam, adik pasien pada Jumat pagi menunjukkan gejala yang sama dan saat ini dirawat di ruang isolasi RSMH. "Status pasien saat ini masih under investigation, kecuali kalau kakaknya tadi terbukti bisa masuk ke tahap selanjutnya," kata dia.

Pasien dimasukkan ke ruang isolasi agar tidak terjadi penularan. "Kami terus memantau perkembangannya," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangan Foto dengan Unta

Jauh hari, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusuf Singka di Madinah, Sabtu, 12 Agustus 2017, mengatakan tim kesehatan haji melalui Tim Promotif preventif (TPP) memberi penyuluhan kepada semua jemaah haji agar berhati-hati.

"Selalu mencuci tangan dan jangan mendekati unta karena unta diprediksi sebagai medium penularan Mers-CoV. Kami sarankan agar jemaah haji jangan berfoto dengan unta," imbau Eka.

Selain itu, Eka mengatakan, jemaah diharapkan mengenakan masker sebagai upaya mencegah penularan. Pencegahan sendiri dilakukan dengan melibatkan 30 Tim Promosi Preventif, yang selalu menekankan kepada jemaah haji agar selalu hidup bersih dan sehat.

Terkait adanya kabar yang menyebut bahwa terdapat dua warga yang wafat akibat menderita virus MERS, Kasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah Edi Supriyatna mengaku belum mendapatkan informasi tersebut.

"Sampai sekarang belum ada informasi itu. Kami telah memiliki TPP dan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk melakukan pertolongan gawat darurat dan pengendalian faktor risiko dari semua penyakit yang yang ada di Arab Saudi. Jadi, bukan hanya untuk penyakit Mers-CoV saja," kata dia.

Dikatakannya, materi penyuluhan yang disampaikan kepada jemaah ialah jemaah diminta tidak melakukan aktivitas yang berlebihan dan tidak perlu, termasuk berkunjung ke peternakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.