Sukses

Kelompok Bersenjata Tembak Mobil Freeport dan Pos Polisi

Seorang warga asing dan dua anggota Brimob berada dalam mobil Freeport yang ditembaki kelompok bersenjata.

Liputan6.com, Timika - Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembaki Pos Palapa 239 dan satu unit mobil milik PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Mimika, Papua.

Dilansir Antara, Kabid Humas mengatakan pada Jumat (17/11/2017), penembakan tersebut terjadi pada Kamis, 16 November 2017, di dua tempat yang berbeda di area konsesi PT Freeport Indonesia pada waktu yang berdekatan.

Penembakan pertama terjadi sekitar pukul 15.08 WIT terhadap pos Palapa 239. Penembakan tersebut terjadi di belakang pos dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Tak lama berselang, sekitar pukul 15.45 WIT terjadi lagi penembakan. Kali ini kelompok kriminal bersenjata menyasar satu unit mobil LWB milik PT Freeport Indonesia dengan nomor lambung 014726.

Sebelumnya, mobil milik PT Freeport dengan nomor lambung 014726 berpatroli dari arah mile 68 dengan tujuan mile 66. Setelah melintas di tikungan mile 67, mobil tersebut ditembaki dari arah sebelah kanan jalan sebanyak lima kali.

Tembakan tersebut mengenai kaca tengah dan tembus ke sebelah kiri mobil yang saat itu berisi empat orang yang salah satunya adalah karyawan warga negara asing bernama Braet.

Tiga lainnya merupakan seorang sopir Soni Manurung dan dua anggota Brimob yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Objek Vital Nasional atas nama Bripda Faruk dan Bripda Raditia. Penembakan satu unit kendaraan tersebut tidak menyebabkan korban jiwa.

Ahmad mengatakan, saat penembakan, kondisi cuaca di Tembagapura tidak bersahabat, hujan deras disertai kabut yang menghalangi pandangan mata. Jarak pandang, menurut Ahmad, hanya berjarak sekitar 30 meter.

Kondisi tersebut, sambung Ahmad, sangat tidak menguntungkan baik untuk pihak TNI dan Polri maupun juga bagi KKB. Hingga hari ini, aparat keamanan masih mengejar penembak mobil Freeport itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evakuasi Warga

Anggota Satuan Tugas Terpadu berhasil mengevakuasi warga sipil yang ada di perkampungan Tembagapura antara lain di Kampung Banti dan Kimbeli di wilayah distrik Tembagapura, Mimika, Papua, Jumat (17/11/2017).

Dilansir Antara, evakuasi warga yang sebelumnya dikuasai oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Ayub Waker berhasil dievakuasi oleh satgas terpadu yang dipimpin langsung Komandan Satuan Brimob Polda Papua, Kombes Mathius D. Fakhiri, sekitar pukul 09.30 WIT.

Sebelumnya, upaya evakuasi yang dilakukan sempat mendapat perlawanan dari pihak KKB. Namun, anggota yang diterjunkan tersebut berhasil menguasai wilayah yang diduduki Kelompok Kriminal Bersenjata.

Setelah wilayah berhasil dikuasai, personel beserta rombongan pasukan lainnya langsung menuju lokasi penahanan warga sipil. Mereka kemudian mengevakuasi warga secara bertahap.

Hingga siang ini, informasi yang berhasil dihimpun menerangkan, ada empat bus yang digunakan untuk mengevakuasi warga sipil dan telah tiba di Sport Hall Tembagapura Mile Point (MP) 68.

"Untuk sandera atau pengungsi sejumlah 200 orang sudah diamankan di Sport Hall Tembagapura. Lainnya menyusul," kata Kabagops Korps Brimob Kombes Waris Anggono kepada Liputan6.com seraya menambahkan, total warga yang berhasil dievakuasi mencapai 356 orang.

Warga sipil yang dievakuasi sementara ditampung di Sport Hall, Kota Tembagapura, sambil menunggu proses evakuasi yang berjalan secara bertahap. Rencananya, mereka selanjutnya akan dibawa ke Timika.

Di Timika, Pemkab Mimika bersama dengan TNI dan Polri telah menyediakan tiga tempat untuk para warga yang dievakuasi. Tempat evakuasi itu adalah di Gedung Eme Neme Yauware untuk warga Papua, gedung Tongkonan Jalan Sam Ratulangi untuk warga dari Sulawesi Selatan, dan Sekretariat Kerukunan Jawa Bersatu yang beralamat di Jalan Budi Utomo Ujung untuk warga asal Jawa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.