Sukses

265 Warga Mendadak Tak Punya Rumah Gara-Gara Arus Pendek Listrik

Di antara ratusan warga yang mendadak tak punya rumah, terdapat nama kepala desa dan sekretaris desa setempat.

Liputan6.com, Jambi - Rabu dini hari, 15 November 2017, puluhan rumah warga di kampung Zumi Zola luluh lantak terbakar api. Data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) mencatat ada 77 kepala keluarga (KK) atau 265 jiwa menjadi korban.

Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar, bersama Bupati Tanjabtim, Romi Haryanto, yang sehari sebelumnya baru saja mengikuti ritual mandi safar di Tanjabtim langsung meninjau lokasi kebakaran yang melanda dua RT di Desa Simbur Naik, Kecamatan Murasabak Timur.

Kabupaten Tanjabtim dikenal sebagai kampung halaman keluarga besar Gubernur Jambi, Zumi Zola. Sebelum menjabat gubernur, Zola sebelumnya duduk sebagai Bupati Tanjabtim.

Selain meninjau lokasi kebakaran, kepada para korban Wakil Gubernur Fachrori Umar mengaku sangat prihatin atas peristiwa tersebut. Fachrori juga memberikan sejumlah bantuan berupa berupa selimut, matras, mi instan dan bahan makanan pokok.

Ia berharap agar para korban bersabar dan lebih berhati-hati. Apalagi, sebagian besar konstruksi rumah di lokasi kejadian adalah rumah-rumah tua yang terbuat dari kayu, sehingga mudah terbakar.

"Pemprov Jambi bersama Pemkab Tanjabtim sudah berkoordinasi secepatnya mendirikan posko dan bantuan," ujar Fachrori.

Meski belum ada keterangan resmi akan penyebab kebakaran itu, kepada Wakil Gubernur Jambi, sejumlah warga mengungkapkan kebakaran itu disebabkan arus pendek listrik. Kencangnya angin di pemukiman menyebabkan api cepat membesar dan sulit dipadamkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daerah Rawan Kebakaran

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjabtim, Jakfar, menyebutkan total bangunan yang terbakar mencapai 75 unit rumah. Rumah kepala desa dan sekretaris desa juga ikut habis terbakar.

"Tidak ada korban jiwa, kerugian tengah didata. Posko bencana dan kesehatan sudah didirikan," ujar Jakfar.

Jakfar belum bisa memastikan penyebab dari kebakaran itu. Sebab, masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Kebakaran di Desa Simbur Naik terjadi pada Rabu dini hari, 15 November 2017 sekitar pukul 02.00 WIB. Api tiba-tiba muncul dari salah satu bangunan di dekat Pasar Simbur Naik.

Rapatnya bangunan permukiman yang sebagian besar terbuat dari kayu serta kuatnya angin menyebabkan api kebakaran cepat membesar dan menyebar. Tim pemadam kebakaran dibantu warga akhirnya bisa memadamkan api sekitar pukul 06.00 WIB.

Sebagian wilayah di Kabupaten Tanjabtim dikenal rawan akan bencana kebakaran. Daerah ini banyak permukiman penduduk dengan bangunan rapat yang sebagian besar berbahan kayu. Lokasinya yang banyak berderet di sepanjang alur Sungai Batanghari menjadikan kebakaran mudah menjalar akibat kuatnya angin.

Beberapa waktu sebelumnya, kebakaran hebat juga melanda Kelurahan Muarasabak Ilir di Kecamatan Muarasabak Timur. Peristiwa itu terjadi bertepatan saat warga tengah sibuk berlebaran Idul Adha. Tak kurang 10 rumah warga ludes terbakar dalam kejadian tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.