Sukses

Rail Klinik, Pelayanan Kesehatan Gratis untuk Calon Penumpang KAI

Rail Klinik generasi pertama sempat diperbantukan untuk menolong para pengungsi letusan Gunung Agung di Bali.

Liputan6.com, Cirebon - Selain untuk kepentingan bisnis transportasi, PT KAI juga membuat kereta api untuk kepentingan sosial masyarakat. PT KAI membuat Rail Klinik generasi keempat yang khusus beroperai di Pulau Jawa.

"Kalau Rail Klinik generasi 1 di Medan, generasi 2 di Palembang, ke-3 di Tanjung Karang dan yang terbaru ke-4 di Jawa," kata Direktur SDM dan Umum PT KAI Apriyono Wedi Chresnanto di tengah pemberian pelayanan kesehaan gratis bagi warga di Stasiun Babakan Kabupaten Cirebon, Kamis, 16 November 2017.

Sejumlah pelayanan kesehatan diberikan kepada warga yang berada di kawasan Stasiun Babakan secara gratis. Mulai dari pemeriksaan kesehatan umum hingga pemeriksaan kesehatan mata.

Dia mengatakan, Rail Klinik generasi keempat ini bukan hanya memberikan fasilitas pelayanan kesehatan. Rail Klinik yang baru diresmikan pada 28 September 2017 tersebut menyediakan fasilitas perpustakaan berbasis digital.

"Kalau generasi pertama sampai ke-3 hanya rail klinik saja tapi keempat kita sudah tambahkan perpustakaan," ujar dia. 

Dia menjelaskan, tambahan fasilitas perpustakaan tersebut merupakan hasil evaluasi dari Rail Klinik generasi sebelumnya. Saat melakukan pelayanan, petugas kereta api melihat warga yang membawa anak-anak hanya duduk dan diam. 

"Kami pikir sambil menunggu orang tuanya diperiksa anak-anak bisa baca buku di Rail Library," ujar dia.

Tak hanya memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Rail Klinik juga banyak ditugaskan PT KAI untuk terjun dalam setiap kegiatan sosial yang lain seperti bencana alam.

Dia menyebutkan, Rail Klinik generasi pertama sempat diperbantukan menolong mayarakat pengungsi letusan Gunung Agung di Bali.

"Karena di Bali tidak ada rel kereta api jadi kami kirim Rail Klinik hanya sampai Banyuwangi. Cukup bermanfaat tapi lambat laun karena faktor jarak dan pengungsi pulang kami tarik lagi," sebut dia. 

Apriyono juga mengatakan, Rail Klinik juga sempat ditugaskan membantu masyarakat korban banjir bandang di Garut. PT KAI menaruh kereta tersebut di Stasiun Leles yang dianggap terdekat dengan lokasi bencana. 

"Alhamdulillah bermanfaat yang penting kalau butuh armada Rail Klinik harus ada rel nya dan harus ada di stasiun terdekat," kata dia.

Dia menyebutkan, di dalam perpustakaan klinik kereta api, terdapat 500 judul buku yang bia dibaca oleh masyarakat. Selain itu, PT KAI juga menyiapkan beberapa unit monitor untuk mengedukasi masyarakat tentang perkembangan digital.

"Anak-anak juga kami ajari bagaimana menggunakan internet yang baik di Rail Library ini," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Sesuai Undang-Undang Kesehatan

Di tengah inovasi PT KAI mengubah fungsi kereta untuk pelayanan kesehatan belum sinergi dengan peraturan tentang kesehatan. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer (PKP) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI saras mengatakan, inovasi PT KAI dalam bidang pelayanan kesehatan harus sinergi dengan kementerian kesehatan.

"Memang dalam undang-undang kesehatan belum diatur bagaimana standar pelayanan klinik pada umumnya sementara yang ini di kereta api," kata dia saat meninjau pelayanan Rail Klinik di Stasiun Babakan Cirebon.

Namun demikian, kata dia, semangat PT KAI membantu masyarakat di bidang pelayanan kesehatan harus diapresiasi. Dia mengaku, pelayanan kesehatan yang diberikan PT KAI sudah sesuai prosedur pelayanan klinik.

Dia mengatakan, dalam melayani sektor kesehatan di masyarakat, PT KAI sebagai BUMN harus mengacu kepada aturan yang ada di kementerian yakni UU Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang klinik. 

"Kalau standar pelayanan kompetensi dan kewenangan sudah sesuai dengan yang diberikan PT KAI dengan konsep kliniknya. Bahkan ada tambahan perpustakaan lebih baik," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.