Sukses

Waspada Teror Remas Pantat di Jember

Modusnya, pelaku membuntuti korban. Begitu sepi ia langsung meremas pantat korbannya dan kabur menggunakan sepeda motor.

Liputan6.com, Surabaya - Teror pelecehan seksual kembali terjadi di kawasan kampus Universitas Jember (Unej) di Jalan Jawa Kelurahan Sumber Sari, Kecamatan Sumber Sari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. 

Sejumlah mahasiswi dan siswa SMA mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh lelaki misterius dengan mengendarai motor. 

Salah seorang mahasiswi berinisial SL, yang menjadi korban lelaki misterius itu mengatakan, kasus pelecehan yang dialaminya itu terjadi saat dia ditemani adiknya membeli telur di salah satu toko kelontong di Jalan Jawa 1, pada petang hari.

"Saat berangkat, tidak ada perasaan apapun, karena biasanya aman-aman saja lewat di tempat ini," tuturnya, Senin, 13 November 2017.

Ketika hendak pulang, ada seorang laki-laki berusia sekitar 50 tahunan, dari arah Jalan Jawa 3 membuntutinya dengan mengendarai motor. Dia tidak menaruh curiga karena di tempat tersebut termasuk jalan umum.

"Sesampai di tempat yang agak sepi, tiba-tiba lelaki itu memegang pantat saya. Saya langsung berteriak minta tolong dan lelaki itu kabur dengan sepeda motornya," katanya. 

Dia menjelaskan, peristiwa yang dialaminya bukan yang pertama kalinya karena beberapa temannya sesama mahasiswi beberapa waktu lalu juga mengalami hal yang sama, diremas pantatnya.

"Saya jadi trauma dan takut melewati Jalan Jawa 1 dan Jalan Jawa 3 saat malam hari," ucapnya.

Kepala Bagian Pembinan dan Operasi Satsabhara Polres Jember, Iptu Bejul Nasution menjelaskan, saat kejadian Kasat Sabhara, AKP Mushoffah bersama anggotanya langsung meluncur ke lokasi kejadian.

"Kami tidak menemukan pelaku karena  sudah pergi terlebih dahulu sebelum kami datang," tutur Iptu Bejul.

Menurut Iptu Bejul, pihaknya akan meningkatkan patroli di kawasan tersebut. Patroli itu selain memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melintas di jalan tersebut.

"Selain itu, agar pelecehan seksual itu tidak terjadi lagi di kemudian hari," ujarnya. 

Saksikan video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.