Sukses

Hari Pahlawan, Video Bullying Siswa Gegerkan Warga Cirebon

Warga Cirebon kembali digegerkan dengan beredarnya vidio bullying siswa di media sosial.

Liputan6.com, Cirebon - Video aksi bullying dengan korban pelajar memicu kehebohan warganet. Pantauan Liputan6.com,  video tersebut ramai diperbincangkan dalam salah satu grup yang ada di media sosial Facebook.

Video yang diunggah akun Azzura Fairuz Nabeel itu sudah dilihat sebanyak 1.744 pengguna Facebook. Dalam video berdurasi 2,34 menit itu, sejumlah siswa terlihat duduk ketakutan. Di depan mereka aa seorang remaja berpakaian bebas yang memukuli para siswa tersebut.

Warganet meyakini video itu terjadi di Cirebon, hal itu terlihat dari bahasa yang digunakan. Warganet juga menduga menduga korban bullying dalam video tersebut adalah siswa MTs Hidayatus Shibyan yang berada di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Dikonfirmasi, Kepala Sekolah MTS Hidayatus Shibyan, Didi Akhmadi mengaku kaget mendengar kabar adanya aksi bullying itu.

"Saya sendiri baru tahu pagi tadi dari guru yang kirim screen shot video di facebook," kata dia, Jumat (10/11/2017).

Didi mengaku mengenal salah satu korban pemukulan yang terekam video. Namun, siswa tersebut kini sudah pindah sekolah. Dia juga masih mencari tahu kebenaran siswa lainnya yang menjadi korban pemukulan.

"Ada satu siswa yang sampai sekarang belum masuk tapi belum tau alasannya. Nanti kami tanyakan dulu dan cari tahu apakah siswa kami korban atau seperti apa," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Usut Kasus Bullying Pelajar

Kanit PPA Polres Cirebon, IPTU Iwa Mashadi membenarkan adanya kejadian dalam video itu. Namun, kata dia, kejadian yang saat ini viral di media sosial tersebut, sudah terjadi pada 7 Oktober 2017 lalu.

"Kita sudah mengambil langkah hukum. Sekarang masih dalam proses pemeriksaan dan kita sudah menetapkan tersangka," ucap Iwa saat ditemui di ruangannya. 

Iwa mengaku telah menetapkan enam tersangka, dua di antaranya bukanlah pelajar. Kedua tersangka yang bukan pelajar tersebut sudah ditahan. 

"Ada yang kita tahan dan ada yang tak kita tahan. Yang tidak kita tahan itu karena beberapa pertimbangan, pertama masih pelajar dan kedua keluarganya berani menjamin akan hadir dalam proses penyelidikan," kata dia. 

Dia menjelaskan, penyebab terjadinya aksi bullying siswa karena ada permasalahan antara pelaku dengan korban. Pada 7 Oktober lalu, saat korban pulang sekolah kemudian dihadang dan dipukul di salah satu bangunan bekas dealer yang berada di Kelurahan Sendang, Kecamatan Sumber. 

"Latar belakangnya sih biasa masalah antar-pelajar. Kejadiannya setelah pulang sekolah," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.