Sukses

Petugas Operasi Zebra Bongkar Kedok Anggota BIN Gadungan

Mobil pasutri yang mengaku anggota BIN ini dihentikan saat Operasi Zebra Semeru 2017 digelar di kawasan Prambon, Sidoarjo, Jatim.

Liputan6.com, Sidoarjo - Operasi Zebra berlangsung secara serentak di Tanah Air, pada 1 hingga 14 November 2017. Pun demikian jajaran Kepolisian Daerah Jawa Timur, dalam hal ini Kepolisian Sektor Prambon, Sidoarjo, Jawa Timur, menggelar razia terhadap para pengendara yang bersandi Operasi Zebra Semeru 2017.

Sejumlah kejadian tak disangka pun ditemui saat Operasi Zebra Semeru 2017. Seperti saat petugas gabungan mendapati anggota BIN (Badan Intelijen Negara) gadungan.

Kejadian bermula saat petugas menggelar operasi gabungan di kawasan Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin), Kecamatan Prambon, Sidoarjo. Ketika itu, tepatnya Selasa, 7 November 2017, polisi menghentikan mobil Honda City warna hitam bernomor polisi W 777 RP yang dikendarai Edi Susanto (49) bersama sang istri, Ita Mustafa (24).

Ternyata, pasangan suami istri atau pasutri asal Perumahan Griya Prambon Asri, Desa Wonoplintahan, Kecamatan Prambon, itu tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan.

"STNK enggak ada, SIM-nya juga mati. Dia berdalih bahwa surat resminya ada di kantornya yang ada di Jakarta," ucap Kapolsek Prambon, AKP Isharyata, kepada Liputan6.com yang ditulis pada Kamis (9/11/2017).

Di hadapan petugas, mereka mengaku sebagai anggota BIN sembari menunjukkan kartu anggota Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI). Bahkan, petugas juga menemukan kartu PKRI lain dari tangannya.

Setelah ditelisik, ternyata Nomor Registrasi Pusat atau NRP-nya tidak sama. "Anggapan kami palsu. Dari situ kami langsung koordinasi dengan TNI dan anggota BIN pusat untuk mengklarifikasi itu," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Anggota BIN Gadungan Juga Tipu Calon Polisi

Setelah diklarifikasi, ternyata nama yang bersangkutan tidak terdaftar sebagai anggota BIN. Setelah itu, polisi langsung mengusut lebih lanjut terhadap pasutri tersebut.

Hasilnya, mereka diduga pernah menipu Muawanah, warga Desa Pasinan, Kecamatan Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.

"Dari data yang kami dapatkan, keduanya pernah melakukan penipuan terhadap korbannya yang berasal dari Gresik," Kapolsek Prambon, AKP Isharyata menegaskan.

Berdasarkan laporan warga Desa Pasinan tersebut, menurut Kapolsek Prambon, pelaku menjanjikan agar anak korban bisa masuk ke Polri dengan syarat menyerahkan uang senilai Rp 250 juta. Setelah dua kali membayar, anak korban juga tak kunjung diterima atau tidak lulus.

"Pengakuan tersangka, anaknya korban bakal diterima di tahun berikutnya. Karena umurnya tidak memenuhi persyaratan, akhirnya tidak lolos," tutur Kapolsek Prambon

Sejauh ini, korbannya masih satu orang. "Kasus ini akan terus dikembangkan," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Kejutan untuk Pengendara Tertib Berlalu Lintas

Sementara di Riau, beragam cara ditempuh beberapa kepolisian resor atau polres untuk menumbuhkan kesadaran berlalu lintas. Mulai dari sosialisasi ke media penyiaran radio hingga turun ke jalan dengan membagikan jam dinding, bunga mawar, serta memberikan kaus kepada pengguna jalan raya.

Adapun pembagian kaus beragam warna dengan tulisan "Masyarakat Patuh Aturan Lalu Lintas" dilakoni aparat Satuan Lalu Lintas Polres Rokan Hulu. Kegiatan ini berlangsung sejak hari pertama Operasi Zebra 2017 yang akan berakhir pada 14 November nanti.

"Sampai berakhirnya operasi ini akan dilakukan pembagian kaus kepada masyarakat," kata Kapolres Rokan Hulu, Ajun Komisaris Besar Polisi Yusup Rahmanto, Selasa siang, 7 November 2017.

Yusup menyebutkan, kaus dibagikan kepada pengendara yang dihentikan petugas di jalanan. Mereka berhak mendapatkannya secara gratis setelah surat-surat serta atribut berkendaraannya lengkap.

"Dan aksi pembagian kaus ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat," kata mantan Kasubdit III Reserse Kriminal Khusus Polda Riau itu.

Selain apresiasi kepada warga, Yusup menyebut berbagi kaus ini juga sebagai pemicu kesadaran bagi warga lainnya. Dia pun berharap agar warga selalu patuh berlalu lintas karena untuk keselamatan diri juga.

Ada 62 kaus yang disediakan selama Operasi Siak 2017. Kaus ini disebar ke sejumlah titik Operasi Zebra yang sudah ditentukan. "Bagi yang mendapat kaus diharap bisa menjadi contoh dan pelopor tertib berlalu lintas di Kabupaten Rokan Hulu," kata Yusup.

Selama Operasi Zebra berlangsung sejak enam hari lalu, Yusup menyebut sudah ada 384 tilang yang dikeluarkan petugas. Termasuk teguran kepada 37 warga supaya lebih tertib berlalu lintas.

Sebelumnya, pembagian hadiah kepada warga tertib berlalu lintas juga ditempuh Polresta Pekanbaru dan Polres Siak. Polresta Pekanbaru membagikan jam dinding, sedangkan Polres Siak membagikan bunga mawar kepada warga yang tertib.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.