Sukses

Pola Makan Orang Kota Jadi Persoalan

Pola konsumsi jadi tantangan meski ada ratusan inovasi teknologi pertanian muncul setiap tahunnya.

Liputan6.com, Malang - Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) memperkirakan ada 100 teknologi pertanian yang dihasilkan setiap tahun. Namun, pola konsumsi berlebih masyarakat menjadi masalah meski teknologi baru selalu muncul.

Kepala BBP2TP, Haris Syahbudin mengatakan, sekitar 100 inovasi teknologi pertanian itu dihasilkan dari 33 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian se-Indonesia yang berada di bawah Kementerian Pertanian.

"Mulai dari sub sektor pangan, perkebunan, holtikultura sampai pasca panen. Saya yakin teknologi itu termanfaatkan karena didiseminasikan oleh tiap BPTP," kata Haris di sela Temu Nasional Inovasi di BPTP di Malang, Jawa Timur, Selasa, 7 November 2017.

Teknologi pertanian dituntut harus ada unsur kebaruan, mengacu pada kebutuhan pangan manusia setiap harinya. Inovasi itu sekaligus menjadi upaya memperkuat ketahanan pangan. Namun, salah satu persoalan besarnya adalah perilaku konsumsi masyarakat.

"Sayangnya, pola makan orang kota yang berlebihan itu bisa jadi persoalan juga. Kalau terus ada inovasi tapi pola konsumsi tak berubah ya itu jadi kendala juga," ujar Haris.

Selain inovasi di bidang teknologi pertanian, Kementerian Pertanian mendorong perlindungan sumber daya varietas unggul lokal yang ada di tiap daerah. Baik itu varietas pangan, hortikultura maupun perkebunan. Caranya, pemerintah harus mendaftarkan sumber daya genetik di tiap daerah.

Kepala Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-Biogen) Kementerian Pertanian, Mastur mengatakan, pendaftaran varietas lokal menjadi bentuk upaya pemerintah untuk melakukan konservasi.

"Jangan hanya dibanggakan, tapi harus dilestarikan dengan cara didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian," ujar Mastur.

Isu teknologi pertanian dan perlindungan varietas lokal menjadi dua hal yang harus diperhatikan. Mastur menambahkan, keanekaragaman hayati di Indonesia yang masuk dua besar dunia harus dilestarikan dan memberi manfaat ekonomi bagi petani.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.