Sukses

Kisah 9 Pendaki Remaja Gunung Kelud Bertarung dengan Maut

Seorang pendaki Gunung Kelud sakit, seorang sudah pingsan sejak kemarin sore, dan satu lagi kondisinya lemah.

Liputan6.com, Kediri - Sembilan pendaki Gunung Kelud lolos dari maut setelah terjebak di puncak dengan ketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut. Salah seorang di antara pendaki bernama Yuswa, asal Gadungan, Gandusari, Blitar, Jawa Timur, berhasil melapor ke polsek setempat pada Senin petang, 6 November 2017.

Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Randy Agatha menuturkan, Yuswa bersama dengan rekan-rekannya yang terdiri dari lima perempuan dan tiga laki-laki diketahui mendaki Gunung Kelud melalui jalur Desa Tulungrejo, Blitar.

"Diketahui jika kondisi Efendi (salah seorang pendaki) sekarang dalam kondisi sakit," tuturnya, Selasa (7/11/2017).

Selain Effendi, sambung Randy, dua rekan pendaki lain bernama Nani dari Surabaya, pingsan sejak pukul 15.00 WIB, dan Shanty dalam kondisi lemah. "Para pendaki merasa kesulitan untuk turun ke base camp, karena situasi medan dan cuaca yang tidak memungkinkan oleh para pendaki," katanya.

Dia mengatakan pula, kesembilan pendaki diperkirakan memulai pendakian sekitar pukul 09.00 WIB. Tujuh orang di antaranya sudah ditemukan pukul 05.00 WIB tadi, sementara dua pendaki lainnya yang turun lewat Blitar sudah melapor kemarin.

Randy menyebut seluruh pendaki berhasil dievakuasi dengan selamat meski kondisi fisik mereka menurun. "Secara umum kondisi mereka baik baik saja," ujarnya.

Dia menyebut, posisi ketujuh pendaki yang terjebak diketahui berada di belakang Gunung Gajah Mungkur yang posisinya ada di selatan Gunung Kelud. Ketujuh pendaki itu selanjutnya dievakuasi dari areal gunung di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

"Para pendaki berhasil ditemukan di puncak Gunung Kelud. Mereka dibawa turun lewat Kediri, karena jaraknya yang lebih dekat," kata Randy.

Setelah dipastikan tujuh pendaki dalam kondisi baik, petugas gabungan yang terdiri dari BPBD Kediri, BPBD Blitar, BPBD Trenggalek, Basarnas dan tim relawan kemudian menyerahkan estafet tanggung jawab ke BPBD Blitar.

"Kurang lebih ada 60 personel petugas gabungan yang ikut melakukan pencarian," ucapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cuaca Ekstrem

Dilansir Antara, para pendaki berhasil ditemukan sekitar Selasa dini hari tadi atau pukul 01.30 WIB di sekitar Gunung Gajah Mungkur. Posisi saat ditemukan, mereka dalam kondisi lemah, karena medan yang cukup ekstrem serta cuaca yang tidak bersahabat. Tim membawa para pendaki tersebut turun dan sampai di Kabupaten Kediri, sekitar pukul 05.00 WIB.

"Semuanya selamat tapi kondisi drop. Ini karena cuaca dan yang cukup ekstrem dan mereka sepertinya tidak berpengalaman dalam pendakian," ujarnya.

Para pendaki itu, kata dia, langsung mendapatkan perawatan dari tim medis yang sudah disediakan di lokasi puncak Gunung Kelud. Ada banyak ambulans, sehingga saat mereka berhasil dibawa turun dari puncak, langsung mendapatkan pemeriksaan awal kesehatan mereka.

Randy menambahkan, BPBD Kabupaten Kediri juga terlibat dalam pencarian sembilan pendaki yang dilaporkan terjebak di puncak Gunung Kelud tersebut. Lokasi untuk evakuasi juga mudah ditempuh karena jalur yang cukup baik, dengan aspal hotmix.

Ia juga tidak mengetahui dengan pasti motivasi para pendaki tersebut nekat untuk mendaki Gunung Kelud, terlebih lagi cuaca saat ini ekstrem. Hujan turun cukup deras belakangan ini, sehingga jalan menjadi licin dan sangat berbahaya.

Ia sudah melarang adanya aktivitas pendakian di Gunung Kelud. Ia sudah meminta agar petugas juga teliti, jika ada orang yang mendaki untuk tidak diizinkan, sebab medan yang cukup berbahaya.

"Kalau dari Kediri, saat ini pendakian dilarang. Jadi, kami harapkan warga jangan nekat mendaki. Kondisi geografisnya ekstrem dan berbahaya. Tapi, yang para pendaki itu (Sembilan pendaki terjebak) mereka naiknya dari Blitar, jadi kami juga hanya bisa membantu melakukan pencarian," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.