Sukses

Kabar Gembira dari UNICEF untuk Wali Kota Risma

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini baru saja pulang dari New York usai mendapatkan penghargaan dari PBB.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menerima penghargaan Global Green City di New York, Amerika Serikat pada 31 Oktober lalu. Dia membawa oleh-oleh berupa kabar gembira mengenai keinginan UNICEF (United Nations Children’s Fund) untuk menjadikan Kota Surabaya sebagai tuan rumah pertemuan internasional kota layak anak.

Menurutnya, nama Kota Surabaya ternyata sudah menjadi pembicaraan di PBB terkait kota layak anak. "Ternyata itu Surabaya layak anak telah menjadi pembicaraan di PBB sana. Surabaya terkenal sebagai kota layak anak," tuturnya, Sabtu (4/11/2017).

Dia menjelaskan, UNICEF yang merupakan salah satu organisasi di bawah naungan PBB yang fokus pada hak-hak anak, menanggulangi kemiskinan, kekerasan, wabah penyakit, dan diskriminasi, menyatakan bahwa kelayakan Surabaya sebagai kota layak anak tersebut karena sudah memenuhi sekian banyak kategori yang disyaratkan.

"Ini karena Surabaya selama ini memang concern dalam memenuhi kebutuhan anak. Di antaranya dengan membangun Rumah Matematika, Rumah Bahasa, Broadband Learning Center, hingga membangun sirkuit di kawasan Gelora Bung Tomo di Surabaya Barat," katanya.

Dia mengatakan, atas dasar itu, UNICEF meminta Surabaya untuk menjadi tuan rumah seminar internasional kota layak anak yang akan digelar pada 2018 mendatang.

"Mei tahun depan, UNICEF minta diadakan pertemuan internasional terkait kota layak anak di Surabaya. Saya juga diminta jadi pembicara untuk menjelaskan tentang ini," ucapnya.

Selain menyampaikan perihal permintaan dari UNICEF tersebut, wali kota juga menyampaikan tentang beberapa indikator yang membuat Surabaya meraih penghargaan global green city dari PBB.

Di antaranya karena kualitas udara yang lebih bagus dari tahun ke tahun imbas optimalisasi fungsi Ruang Terbuka Hijau, luasan genangan air yang semakin berkurang, juga air bersih yang kini hampir merata di seluruh Surabaya.

Hal itu mendapatkan nilai bagus karena Surabaya melakukan itu semua di saat kota lainnya berlomba memanfaatkan lahan untuk bangunan.  

"Yang jelas, tujuannya bukan untuk penghargaan. Dan, kita harus terus bekerja keras karena green city ini tengah menjadi isu penting di dunia internasional," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.