Sukses

Banyak Pelanggaran, Becak Motor di Ponorogo Bakal Dikandangkan

Polres Ponorogo akan melakukan penertiban terhadap angkutan becak motor demi kenyamanan berlalu lintas.

Liputan6.com, Ponorogo - Becak motor atau yang sering disebut bentor, seringkali menjadi andalan transportasi warga Ponorogo. Namun, sesuai dengan Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan bermotor yang dirakit atau dimodifikasi dan tidak mendapatkan uji tipe dari Kementerian Perhubungan dilarang beroperasi di jalan raya.

Kasatlantas Polres Ponorogo, AKP William T Simatupang mengatakan pihaknya akan melakukan tindakan untuk mengimplementasikan aturan tersebut di kota reog itu. Dia berharap jumlah bentor di Ponorogo bisa berkurang demi keamanan dan kenyamanan warga.

"Ponorogo datanya paling tinggi, ada sekitar 600-an bentor," tuturnya kepada Liputan6.com saat menggelar operasi zebra, Rabu, 1 November 2017.

Menurut William, dengan adanya operasi zebra diharapkan bisa mengikis satu per satu bentor. Pasalnya, ditemukan banyak kesalahan bentor, mulai dari menyalahi aturan, pajak kendaraan mati, serta sembarang modifikasi.

"Kami tidak mau Ponorogo semrawut akibat bentor," ucapnya.

Kasatlantas Polres Ponorogo, AKP William Thamrin Simatupang. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

William melanjutkan, sebelum penindakan ini, Satlantas Polres Ponorogo sudah melakukan pertemuan dengan Dishub dan Satpol PP bahkan dengan paguyuban bentor. Hal ini diakuinya demi menciptakan kenyamanan berlalu lintas. Nantinya, jika ada pelanggaran, bentor tersebut akan dikandangkan.

"Kami akan melakukan tindakan tegas bagi bentor yang beroperasi, sanksi berupa tilang dan pengandangan bentor," William menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Demo Bentor dan Angkot Makassar Berujung Razia Angkutan Online

Aksi mogok yang dilakukan ribuan sopir becak mentor (bentor) dan angkutan kota (angkot) di Makassar berlangsung anarkistis, Rabu (1/11/2017). Pasalnya, mereka merazia setiap kendaraan yang melintasi Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, untuk mencari kendaraan angkutan online.

Beberapa angkutan online yang terjaring razia menjadi bulan-bulanan oleh ribuan sopir bentor dan angkot yang emosi. Tak hanya kendaraannya, sopir angkutan online pun dipukuli oleh sejumlah massa.

Ratusan aparat kepolisian yang bersiaga sempat kewalahan membendung aksi massa yang terus merazia kendaraan online tepat di depan kantor Gubernur Sulsel.

"Salah seorang pelaku sempat juga diamankan tapi massa lainnya membantu sehingga langsung dilepas oleh petugas di lapangan," kata Ridwan, salah seorang pengendara motor yang terjebak macet di depan kantor Gubernur Sulsel dan melihat langsung kejadian tersebut.

Aksi mogok yang diwarnai razia angkutan online tersebut tak hanya meresahkan para pengemudi angkutan online, tetapi juga merugikan pengguna jalan lainnya karena terjebak macet hingga sepanjang 5 kilometer.

Sementara, masyarakat pengguna jasa angkot juga ditelantarkan para sopir angkot. Sebagian di antaranya beruntung karena diangkut oleh mobil patroli milik Polsek Tallo hingga keluar dari jebakan macet.

"Kasihan masyarakat tadi yang harus diturunkan paksa oleh massa dari angkot yang ia tumpangi, sehingga saya perintahkan anggota membantu menggunakan mobil patroli yang ada. Ini juga bagian daripada pengabdian kita pada masyarakat," kata Kompol Amrin T, Kapolsek Tallo, Makassar.

3 dari 3 halaman

Becak Motor di Medan Kini Bisa Dipesan Online

Setelah bermunculan layanan ojek online, pengemudi becak motor atau bentordi Medan kini ikutan membuka layanan daring. Layanan tersebut dinamai Bro Cak.

Pimpinan Operasional Bro Cak Julius Setiadi menyebutkan, kehadiran layanan becak online itu hadir untuk mengubah citra bentor yang jatuh akibat pengemudi yang ugal-ugalan.

"Bro Cak dihadirkan untuk mengubah image becak motor yang saat ini sudah sangat jelek, seperti terkenal sering kebut-kebutan dan masyarakat yang menggunakannya merasa kurang aman dan nyaman," kata Julius, Senin (25/1/2016).

Di sisi lain, Julius menyatakan kehadiran layanan ojek online juga menggerus pemasukan pengemudi becak motor. Untuk mengatasinya, tukang becak perlu strategi pemasaran yang lebih baik. Bukan dengan demonstrasi seperti yang pernah dilakukan para tukang becak.

"Nah, yang perlu dilakukan adalah mencoba ikut arus. Seperti saat ini, perkembangan teknologi yang harus dioptimalkan," ucap dia.

Julius mengatakan, layanan Bro Cak bisa diakses melalui aplikasi yang diunduh baik melalui Apple Appstore maupun Google Play. Tarif yang ditawarkan adalah Rp 3.000/km. Julius mengklaim layanan becak online itu menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini.

"Ada sekitar 30 Bro Cak yang sudah mulai beroperasi di Medan. Kita juga ingin melestarikan becak motor di Medan. Karena becak motor saat ini menjadi salah satu icon di Medan," kata Julius.

Untuk armada, Julius mengungkapkan Bro Cak menggunakan motor gede. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat lebih nyaman saat menggunakan layanan. Hingga akhir Januari, ia menargetkan sekitar 100 Bro Cak. Para pengemudi nantinya dibekali ponsel dan jaket sebagai alat kerja.

"Selain itu, sebelum turun ke lapangan, para driver tersebut juga dibekali dengan pelatihan-pelatihan. Kalau tidak sesuai dengan visi dan misi, driver akan diberi sanksi," tutur Julius.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.